Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. advertorial2
  4. »
  5. Tim Gabungan Hentikan Pencarian, 1 Korban Tambang Longsor Belum Di…

Tim Gabungan Hentikan Pencarian, 1 Korban Tambang Longsor Belum Di Temukan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

BATULICIN,Headline9.com – Setelah satu minggu melakukan pencarian korban longsong pekerja tambang manual di desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe, kabupaten Tanah Bumbu, resmi di hentikan, Minggu 31/01/21.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas provinsi Kalimantan Selatan, TNI/ Polri, BPBD Tanah Bumbu dan relawan Jhonlin resceu serta Arutmin sepakat menghentikan proses pencarian dan evakuasi terhadap satu orang pekerja yang menjadi korban masih belum ditemukan.

“Berdasarkan SOP, setelah 7 hari proses pencarian maka proses pencarian dihentikan,sebab lokasi tempat kejadian sangat rawan longsor yang mengakibatkan petugas tim gabungan tidak memperpanjang misi evakuasi terhitung hari ini,” ungkap Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBP Tanah Bumbu, Abdul Rahim.

Menurut Abdul Rahim, dari hasil analisis tim yang dilakukan hari ini dengan terjun ke lokasi, maka tidak memungkinkan untuk dilanjutkan pencarian dan evakuasi korban, sebab lokasi yang akan disasar oleh petugas berpotensi membahayakan bagi tim penyelamat, sehingga harus dihentikan.

BACA JUGA :  Monitoring SDSM, Diskominfo SP Tanbu Sasar Desa Kertabuana 

” Bupati juga telah memberikan instruksi untuk menghentikan misi, dengan pertimbangan keselamatan petugas di lapangan, namun sebelum pencarian dan evakuasi korban dihentikan kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan mereka memahami kondisi ini,” Ungkap Abdul Rahim.

Meskipun semua personil Tim SAR Gabungan ditarik dari lokasi kejadian, upaya pencarian oleh pihak keluarga dan masyarakat setempat tetap di izinkan dengan catatan harus diawasi pemangku kebijakan di wilayah setempat.

“Mereka akan diawasi Camat, Danramil, Kapolsek, Kades, Babinkantibmas hingga Babinsa. Tapi jika Tim SAR Gabungan kembali dibutuh, kami siap terjun lagi,” Imbuhnya.

BACA JUGA :  Sosialisasi Pengadaan Tanah: Sekda Ingatkan Pengadaan Wajib Sesuai Aturan

Abdul Rahim menambahkan, bahwa semua lorong yang ada di dalam terowongan sangat sulit untuk di sasar karena terbatasnya penerangan, berlumpur setinggi 2 meter, pengap dan dinding terowongan juga rawan longsor.

Hingga hari terakhir pencarian belum ada titik terang keberadaan 1 korban lagi atas nama Misgiyo (53), warga desa Mentawakan Mulia, kecamatan Mentewe.

Selama 7 hari proses pencarian dan evakuasi, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan 9 korban didalam terowongan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 12 pekerja berhasil  menyelamatkan diri dan diselamatkan oleh petugas.

“Alhamdulillah semua korban meninggal sudah diserahkan dan dikebumikan keluarga masing-masing, Identifikasi korban memang dipercepat dengan melibatkan 2 rumah sakit,” pungkasnya.(Wn).

Baca Juga