Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Featured
  4. »
  5. DPRD HST Minta Dishut Kalsel Perketat Pengawasan Ilegal Loging

DPRD HST Minta Dishut Kalsel Perketat Pengawasan Ilegal Loging

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, KALSEL – Rombongan anggota Komisi II DPRD Hulu Sungai Tengah hadir di Aula Rimbawan 1 Dishut Kalsel. Selain itu juga dihadiri semua kepala bidang dan Sekretaris Dishut Provinsi, Selasa (2/2/2021) pagi.

Kedatangan Komisi II DPRD Hulu Sungai Tengah ke Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel tersebut untuk berkonsultasi sambil menyampaikan suara masyarakatnya tentang banjir yang terjadi di Hulu Sungai Tengah waktu lalu.

Setelah mendengar penyampaian dari salah satu anggota komisi II DPRD Hulu Sungai Tengah terkaiy suara keluhan banjir yang dialami masyarat Hulu Sungai Tengah, eselon IV Dishut Kalsel Ariffudin menyampaikan pendapatnya bahwa terjadinya banjir dibeberapa kawasan Hulu Sungai Tengah terjadi karena selakn tekstur tanah di hutan luar kawasan, dan faktor cuaca yang memang dalam beberapa hari lalu cukup ekstrim hujannya.

BACA JUGA :  Kabupaten Banjar Bina Atlet Muda Daerah Tingkat SMP dan SMA

Komisi II DPRD Hulu Sungai Tengah mengharapkan kerjasamanya terhadap Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan untuk memperhatikan Ilegal Logging untuk lebih diperketat pengawasannya agar kawasan hutan dan lahan lebih terjaga.

Kemudian, Kabid Perencanaan Dan Pemanfaatan Hutan Dishut Kalsel Warsita, juga menyampaikan di daerah Hulu Sungai Tengah juga sudah diadakan penanaman oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel seperti bibit pohon sengon melalui KPH Hulu Sungai.

“Kegiatan perlindungan hutan dikawasan hutan Kabupaten HST terus dilakukan oleh KPH Hulu Sungai dan Kemarin kembali pihaknya berhasil menggagalkan kegiatan ilegal logging di kawasan tersebut” ungkapnya.

Sementara itu ditempat berbeda, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE), Pantja Satata, S.Hut diakuinya meski tak ada aktivitas pertambangan akan tetapi pembukaan lahan yang dijadikan permukiman sangat masif menjadi salah satu faktor terjadinya banjir di HST.

BACA JUGA :  Warga Antero Raya Permai 2 Potong Lima Ekor Sapi Kurban

“Kemarin saya kordinasi dengan KPH disana ternyata perambahan yang terjadi luas sekali sementara untuk illegal logging tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

Lantas tindakan apa yang akan dilakukan oleh Dinas Kehutanan?

Pantja mengatakan, sementara ini pihaknya akan melakukan penanaman kembali di kawasan tersebut dan memberikan bibit yang diperlukan.

“Dan kita juga bekerjasama dengan inteljen untuk mencari dalang dugaan illegal logging yang masih terjadi walau tidak signifikan, tapi itu juga mempengaruhi,” tandasnya.

Baca Juga