Headline9.com, PARINGIN – Tidak selesaianya jembatan Paringin berdampak pada jalan alternatif Desa Bungin, Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Karena disebabkan seringnya truk yang melewati jakan tersebut.
Dengan kondisi tersebut, masyarakat di Bumi Sanggam mengeluhkan kerusakan jalan alternatif. Karena jalan alternatif yang makin rusak, maka membuat akses warga menjadi lebih terhambat.
Sugianoor warga Paringin Kota, sangat berharap pengerjaan jembatan Paringin ini cepat rampung.
Karena ucapnya, beberapa bulan terakhir ini sudah sangat merepotkan warga masyarakat Bumi Sanggam dalam beraktivitas terutama pergi bekerja.
“Setiap harinya saya pergi bekerja harus melalui jalur alternatif yang telah diarahkan oleh Pemda, belum lagi kondisinya macet, debu, dan becek saat hujan turun,” pungkasnya.
Dilain waktu, seorang penjual makanan di Paringin Selatan Abi, juga mengharapkan hal yang sama, dirinya merasa kesusahan dalam membeli bahan dagangan yang bertempat di Paringin Kota.
“Sangat merepotkan kami untuk membeli bahan makanan, karena kondisi jalan alternatif yang kian semakin rusak, ditambah lagi musim hujan seperti ini menyebabkan jalannya licin dan becek,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Paringin merupakan salah satu proyek yang ditangani oleh BPJN Wilayah Kalsel bersamaan dengan 22 proyek lainnya. Total anggaran mencapai Rp8 miliar, sementara khusus Jembatan Paringin kurang lebih sekitar Rp3 miliar.
Perbaikan jembatan utama Paringin dipastikan molor oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Kalsel hingga Februari 2022, yang mengakibatkan jalan warga yang dijadikan jalur alternatif akan semakin hancur.
Pejabat Pembuat Komitmen Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Kalsel Dwi Wahyono, menyampaikan rencana rampungnya jembatan pengerjaan yang seharusnya selesai pada akhir Desember 2021 ini, terpaksa harus diundur hingga Februari 2022 untuk penyelesaian.
“Kami memberikan rentang waktu kepada pihak ketiga untuk pengerjaan, padahal kontraktor sudah diminta untuk cepat dalam penanganan, karena jembatan Paringin ini merupakan objek vital,” kata Dwi saat dihubungi awak media via sambungan telepon, Rabu kemarin (15/12/21).
Pihaknya menganggap kontraktor tidak profesional terhadap kalender pengerjaan proyek. Selain itu sebutnya, adanya refocusing anggaran dari pusat membuat proyek tersebut diundur.
“Karena adanya refocusing anggaran, akhirnya pencairan dana berikutnya bisa kami lakukan paling cepat Januari 2022 mendatang,” terang Dwi.
Dalam proses pengerjaan jembatan tersebut, tambahnya, refocusing anggaran tidak terduga.
Sehingga berdampak terhadap pendanaan, maka dari itu pada proyek jembatan ini kontraktor juga tidak mendapatkan denda karena tidak sesuai kalender, namun apabila Februari 2022 mendatang masih belum selesai, maka denda pun akan dikenakan. (ald)
Heaadline9.com, BATULICIN - Pelantikan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Tahun 2024-2029, di Pendopo… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Pangan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)… Read More
Headline9.com, MARTAPURA - Agenda Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar yang dijadwalkan, Rabu (11/12/2024) siang, sekitar… Read More
Headline9.com, MARTAPURA - Kisruh soal dugaan perjalanan dinas (perjadin) fiktif ke Kalimantan Tengah (Kalteng) yang… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Senin, 18 November 2024, Kabupaten Banjar menerima penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 dari… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Pada September 2024, Pemerintah Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha… Read More
This website uses cookies.