Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Kandangan
  4. »
  5. Tanggul Irigasi 100 Hektare Desa Teluk Labak Hampir Rampung, Sisa…

Tanggul Irigasi 100 Hektare Desa Teluk Labak Hampir Rampung, Sisa Pemasangan Pintu Air

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, KANDANGAN – Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terus mengenjot optimalisasi lahan rawa lebak dengan cara membuat tanggul irigasi lahan pertanian di lahan 100 hektare milik kelompok tani (Poktan) Darul Amin dan Sinar Mulia, Desa Teluk Labak, Kecamatan Daha Utara.

Kepala Dinas Pertanian HSS, Fathurrahman melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian HSS, Farid Nasruddin mengatakan bahwa pembuatan tanggul irigasi di lahan 100 hektare milik Poktan Darul Amin dan Sinar Mulia, Desa Teluk Labak, Kecamatan Daha Utara, progres pengerjaanya sudah mencapai 90 persen.

“Tinggal penyelesaian pintu air, tanggul irigasi rampung dikerjakan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Optimalisasi lahan rawa lebak dengan cara membuat tanggul irigasi lahan pertanian di wilayah Nagara meliputi tiga Kecamatan Daha Utara, Daha Selatan dan Daha Barat rencananya seluas 525 hektare.

BACA JUGA :  Jelang Akhir Tahun, Realisasi PAD HSS Capai 80 Persen Lebih

Tahun ini ada 100 hektare milik kelompok tani (Poktan) Darul Amin dan Sinar Mulia, Desa Teluk Labak, Kecamatan Daha Utara yang dibuatkan tanggul irigasi untuk optimalisasi. Sedangkan 425 hektare sisanya tersebar di tiga Kecamatan Daha rencana tanggul irigasinya dibangun tahun 2019 nanti.

Bahkan tanggul irigasi digunakan supaya melindungi dan menahan ketinggian air sawah yang hampir rampung ini sudah mulai dimanfaatkan para petani untuk tanam yang kedua kalinya menggunakan cara tugal.

Tahun 2019 nanti, optimalisasi lahan rawa lebak dengan cara membuat tanggul irigasi yang selesai dibangun akan diarahkan untuk penanaman padi organik.

Salah satu syarat untuk lahan padi organik yaitu adanya sekat dengan lahan sawah konvensional. Untuk menghindari terkontaminasi dengan perlakuan bukan pertanian organik.

“Pertanian organik ini dilakukan mendukung visi misi Pemkab HSS lima tahun kedepan,” tutur Farid – panggilan Farid Nasruddin.

BACA JUGA :  Burung Berkicau Meriahkan Hari Jadi Kabupaten HSS ke-68

Berbagai cara dan metode terus dilakukan Dinas Pertanian HSS untuk terus meningkatkan hasil produksi padi. Selain sejak tahun 2017 mulai menerapkan sistem Hazton, tahun ini melakukan optimalisasi lahan rawa lebak.

Optimalisasi lahan rawa lebak dengan pembuatan tanggul dan ada pembuatan saluran serta disediakan pompa airnya supaya pada musim air dalam tidak masuk ke persawahan. Sehingga meski air di luar tanggul tinggi di lokasi optimalisasi petani tetap bisa melakukan tanam padi.

Dengan optimalisasi lahan rawa lebak ini dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari yang biasanya satu kali menjadi dua kali (IP 100 menjadi IP 200), dan menambah produksi pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani. (mbur)

Baca Juga