Headline9.com, MARTAPURA – Kinerja Pansus PT. BIM, dinilai minim hasil. Penilaian ini mendapatkan tanggapan santai dari Lauhul Mahfuz, mantan anggota Pansus PT. BIM.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler (23/11/2022), anggota fraksi Nasdem ini mengungkapkan dirinya menyerahkan penilaian sepenuhnya ke publik.
“Pansus ini awalnya dibentuk agar ada alat kelengkapan DPRD yang secara khusus menangani PT BIM, karena alat kelengkapan permanen seperti Komisi terlalu banyak yang diurus. Sedari awal secara pribadi saya sudah menyadari bahwa persoalan PT. BIM ini rumit, karena masalah ini muncul sebagai warisan dari kepemimpinan eksekutif di masa yang lalu”, keluh Mahfuz.
Menurutnya lagi, mewarisi harta benda saja terkadang bisa menimbulkan masalah, apalagi sedari awal memang mewarisi masalah. Karena itu dirinya memaklumi jika ekspektasi publik yang tinggi, tidak sepenuhnya bisa direalisasikan oleh pansus.
“Ekspektasi publik itukan pasti berharap agar PT. BIM bisa pulih dari kepailitan kemudian PKP2B tidak jadi dicabut oleh ESDM dan ini dinasabkan bebannya ke pansus, ” ungkap Mahfuz
Sementara menurutnya, kewenangan pansus sangat terbatas, misalnya usia pansus sesuai Tatib hanya 6 bulan, kemudian soal kepailitan yang sudah menjadi domainnya Pengadilan Niaga PN Surabaya beserta hakim pengawas dan para Kurator, tidak mungkin pansus bisa intervensi.
“Begitu juga soal pencabutan PKP2B yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan saat ini masih berproses secara hukum di lembaga yustisial,” tuturnya lagi.
Namun demikian, menurut alumni UIN Antasari ini, pansus sudah menuntaskan masa kerjanya selama 6 bulan dengan berbagai capaian diantaranya, kementerian ESDM telah berjanji memprioritaskan eks lahan PKP2B PT. BIM ke BUMD, jika pemerintah daerah menginginkan lagi areal tersebut untuk BUMD.
“Begitu juga kunjungan yang dilakukan oleh Pansus ke lapangan, sedikit banyaknya berimbas hingga aktivitas penjarahan di lahan eks PT BIM sempat mereda. Begitu juga hal lainnya, yaitu terungkapnya informasi bahwa selama ini belum ada laporan rinci berapa aset PT. BIM yang telah dijual untuk pelunasan utang ke kreditor,” terang Mahfuz.
Sehingga menurutnya hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi eksekutif untuk bisa melakukan audit, seberapa besar aset PT BIM yang telah ditangani selama masa kepalitian.
“Tentu saja apa yang sudah dilakukan pansus masih jauh dari sempurna, namun demikian, sebagai ikhtiar untuk membenahi masalah yang telah diwariskan, beban ini harus kami pikul, agar setidak-tidaknya tidak mewariskan masalah lagi ke pemimpin selanjutnya,” tutupnya.
Headline9.com, BATULICIN - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengadakan rapat… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH-NU) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) bekerjasama… Read More
Headline9.com, BANJARBARU - Pemprov Kalsel targetkan serah terima hibah aset jalan bypass menuju Bandara Syamsudin… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke-II Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tanah Bumbu… Read More
Headline9.com, BANJARBARU - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel gelar kajian akhir penelitian… Read More
This website uses cookies.