Headline9.com, BATULICIN – Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) telah mengadakan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Standarisasi Pelayanan Sosial Bagi Anak Berbasis Masyarakat di seluruh Indonesia.
Acara yang bertemakan “Pengasuhan Tanpa Kekerasan dari Perspektif Agama” ini diadakan di Hotel Novotel Banjarbaru belum lama tadi.
Bimtek ini dihadiri oleh para praktisi dan pekerja sosial yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak. Dalam acara tersebut, salah satu narasumber yang kompeten, Rosita Tandos, memberikan paparan mengenai pentingnya pemahaman agama dalam membangun ketahanan sosial.
Rosita Tandos menjelaskan bahwa agama memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku manusia serta kemampuannya dalam mengatasi masalah, membuat keputusan, mengenali diri sendiri, dan merespons kehidupan dengan bijak, salah satu aspek penting dari pemahaman agama adalah religiosity, yaitu tingkat keterlibatan dan kepatuhan individu terhadap ajaran agama.
Religiosity memiliki peran positif dalam mempengaruhi ketahanan sosial dan melindungi individu dari perilaku kekerasan yang merugikan masyarakat yang memiliki tingkat religiosity yang tinggi, cenderung memiliki prosedur dan sistem internal yang kuat dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan.
Agama juga memiliki keterkaitan yang erat dengan keyakinan dan budaya, agama sering menjadi faktor penentu dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
Oleh karena itu, pemahaman agama yang mendalam sangat penting bagi praktisi atau pekerja sosial yang terlibat dalam program-program yang bertujuan melindungi anak-anak dan keluarga.
Dalam sambutannya melalui zoom meeting, Ketua Umum Forrrum Nasional LKSA, dr. HM. Zairullah Azhar, menyampaikan bahwa anak-anak merupakan harapan masa depan bangsa dan penerus generasi mendatang, setiap komponen masyarakat memiliki tanggung jawab serius untuk memberikan perhatian yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, terutama keluarga, namun, tidak semua anak memiliki orang tua yang lengkap, bahkan ada yang yatim-piatu atau tidak memiliki keluarga sama sekali.
Dalam konteks ini, peran pengasuh sangat penting dalam menjalankan tugas hukum yang berkaitan dengan kepentingan anak-anak yang tidak memiliki keluarga lengkap atau keluarga yang tidak mampu, sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia, LKSA hadir sebagai lembaga yang bertugas menjadi pengasuh bagi anak-anak yatim/piatu, kurang mampu, dan terlantar.
Ketua Umum Forum Naional Lksa yang juga menjabat sebagai Bupati Tanbu, Zairullah Azhar, juga mengungkapkan Program Satu Desa Satu Masjid (SDSM) di Tanbu.
Program ini merupakan bagian dari visi-misi untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berakhlak mulia. SDSM merupakan gerakan komprehensif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk memakmurkan masjid-masjid di desa-desa Kabupaten Tanbu, Provinsi Kalimantan’Selatan secara serentak.
Program SDSM ini bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia, khususnya melalui pengembangan generasi Qur’ani bagi anak-anak muslim, mereka diberikan ilmu dan pendidikan keagamaan di lingkungan masjid setempat, dengan harapan dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, berilmu, beriman, bertaqwa, dan kompetitif.
Diharapkan melalui implementasi program SDSM ini, anak-anak di Tanbu akan menjadi generasi yang cerdas, pintar, berkecukupan, dermawan, dan mampu menjadi tokoh nasional, bahkan Menteri atau Presiden Indonesia di masa depan.
Dengan adanya acara Bimbingan Teknis ini dan upaya yang dilakukan oleh LKSA serta pemerintah daerah, diharapkan pemahaman agama yang komprehensif dan berbasis pengetahuan dapat menjadi landasan kuat dalam membangun ketahanan sosial, dengan pemahaman agama yang lebih baik dan peningkatan religiosity masyarakat, diharapkan tercipta lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, serta menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Sementata itu, Gubernur LKSA PSAA Kalimantan Selatan Syaikul Ansari mengatakan, Bimtek merupakan kerjasama kementerian PPPA dengan Fornas LKSA-PSAA/PW fornas LKSA-PSAA Prov Kalimantan Selatan merupakan tindak lanjut Audensi Ketua Umum Fornas LKSA-PSAA (dr. HM. Zairulllah Azhar, M.Sc) presiden anak yatim se Indonesia ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (kementerian PPPA RI).
Untuk Kegiatan bimtek dilaksanakan selama 2 hari secara ofline LKSA yang diikuti oleh 40 pengurus LKSA -PSAA di ikuti oleh pengurus pusat, daerah se-Indonesia (MHL).
Headline9.com, BATULICIN - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengadakan rapat… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH-NU) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) bekerjasama… Read More
Headline9.com, BANJARBARU - Pemprov Kalsel targetkan serah terima hibah aset jalan bypass menuju Bandara Syamsudin… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke-II Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tanah Bumbu… Read More
Headline9.com, BANJARBARU - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel gelar kajian akhir penelitian… Read More
This website uses cookies.