Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Politik
  4. »
  5. Pengamat Politik ULM Sebut Prabowo dan Anies Bakal Rebutan Suara…

Pengamat Politik ULM Sebut Prabowo dan Anies Bakal Rebutan Suara Pilpres 2024 Di Kalsel

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
Pengamat Politik, Samahuddin Murraham yang juga seorang akademisi ULM Banjarmasin, menerangkan, perebutan suara pemilihan presiden (Pilpres) di Kalsel diprediksi condong ke nomor urut 1 dan 2, Rabu (27/12/2023).

Headline9.com, BANJARMASIN – Kontestasi capres dan cawapres pada Pemilu 2024 makin seru. Pasca terlontar kata Banjarmasin ‘kasihan’ rupanya bakal jadi ajang rebutan suara pemilih di Kalsel.

Pengamat Politik, Samahuddin Muharram, berpendapat, pergerakan paslon nomor urut 1 rupanya sudah memotret dan mempelajari bagaimana kondisi Banjarmasin. Sehingga, menjadi isu strategis untuk memikat hati pemilih.

Apalagi, debat putaran pertama yang dibeberkan Muhaimin (Cak Imin) selaku pendamping Anies kepada publik kalau memang benar adanya. Maka, rivalnya harus memerhatikan serius.

“Ini merupakan strategi yang dilempar ke publik dengan harapan bisa menjadi perhatian masyarakat supaya mendapat simpati dari mereka untuk memilih,” ujarnya, Rabu (27/12/2023) siang.

Akademisi ilmu pemerintahan dan politik di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini juga menyoroti perkembangan paslon lainnya yakni nomor urut 2, Prabowo – Gibran.

Tak dipungkiri, kalau Prabowo memang unggul sebagai penantang Jokowi di 2019 lalu. Bahkan, pemilihnya mencakup di atas 50 persen.

Pemilik nama lengkap Prabowo Subianto itu menang telak pada kontestasi pilres 2019 di Kalsel bersama pasangan sebelumnya Sandiaga Uno. Perolehannya pun mendapatkan suara terbanyak 1.470.163 atau dengan nilai persentase 64,09 persen.

Sedangkan, pemilih pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin di Kalsel berkisar 35,91 persen atau tepatnya hanya mampu mengumpulkan 823.939 suara.

“Dua kali pertarungan pilpres, memang Prabowo menjadi pemenang di Kalsel. Sehingga, keuntungan politik elektoral pada pilpres 2024,” ucapnya.

Apabila persoalan ini dapat diterima masyarakat maka sekali lagi jadi perhatian. Potensial pemilih di Banjarmasin peluangnya cukup besar.

Jumlah penduduknya saat ini mencapai 673.514 jiwa dengan kepadatan 13.567 jiwa/km².

Rincian jumlah penduduk per kecamatan 2022, di antaranya Banjamasin Selatan (166.879 jiwa), Banjarmasin Timur (124.409 jiwa), Banjarmasin Barat (137.285 jiwa), Banjarmasin Tengah (90.354 jiwa), Banjamasin Utara (154.587 jiwa).

Jumlah ini pula tercatat dalam data statistik BPS kota setempat. Kemungkinan, Banjarmasin kota berjuluk a thousand river city alias seribu sungai itu bisa jadi merupakan basis nomor urut 1.

BACA JUGA :  DPD PSI Tanah Bumbu Jalin Silaturahmi Dengan DPC.

Melihat dari situ, potensial suara nomor urut 1 mengarah ke Kota Banjarmasin. Apabila terjadi, paslon pengumpul pemilih terbanyak 2019 harus benar-benar berpikir di Pilpres 2024 ini.

Lantas langkah apa yang dilakukan tim nomor urut 2 agar suaranya tak terpecah pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden 2024?

Samahuddin berpendapat lagi, untuk dapat mempertahankan popularitas dalam menjaga suaranya yang harus dilakukan relawan mereka agar fokus dalam meraup pundi-pundi suara.

Tinggal bagaimana tim Prabowo – Gibran di Kalsel memainkan isu strategis. Melihat, kompetitor Pilpres 2024 dianggap sangat ketat. “Oleh karena itu, tim relawannya juga harus fokus terhadap akar rumputnya seperti apa sehingga bisa mengumpulkan suara di Pilpres 2024,” tegasnya.

TKD Mampu Ulangi Lagi Kemenangan Prabowo di Kalsel

Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalsel, Sulaiman Umar, menyebut, kemenangan Prabowo – Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden ditargetkan di atas 50 persen.

Hasil survey TKD menyebut, rata-rata minat pemilih di Kalsel didominasi gen z dan milenial.

“85 persen di Kalsel memang lebih condong ke Prabowo – Gibran,” ucapnya.

Berkaca tahun 2019 lalu, Prabowo memang menang telak atas Jokowi. Di mana, suara pemilihnya mampu meraup 64 persen. “Minimal bisa mencakup di atas 51 persen dan memenangkan satu putaran,” beber Ketua TKD Kalsel, Sulaiman Umar.

Salah satu strategi kongkritnya agar perolehan suara mampu tekejar sesuai target, mengoptimalkan jejaring media sosial (medsos).

Bagaimana langkah tim Anies-Muhaimin melihat perolehan suara Prabowo yang lebih unggul hingga mampu mengalahkan rivalnya di Kalsel?

TPD Anies – Muhaimin Kalsel Yakin Kantongi 75% Suara dan Optimis Menang 1 Putaran

Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kalsel, Maulana Nur, mengaku, optimis pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies – Muhaimin mampu memenangkan kontestasi ini.

BACA JUGA :  Pemkab Banjar Gelar Rakor Penegakan Hukum Protokol Kesehatan

“Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) kita di Kalsel mencapai 3 juta lebih tentu berbagai persiapan sudah dilakukan. Sehingga, target 75 persen itu mampu diraih,” ucapnya, disela pertemuannya dengan tim relawan TPD kabupaten.

Maulana mengakui, potensial basis Prabowo di Kalsel memang kuat. Namun, pihaknya tak gentar untuk dapat meraih suara terbanyak.

Terpenting, menurutnya, suara Anies-Muhaimin sudah mulai terpaku pada pemilih pemula. “Tepatnya gen z dan milenial,” katanya.

Karena basis Anies-Muhaimin jauh-jauh hari pondasinya sudah terbangun. Tak mustahil bagi mereka meraup bisa pundi-pundi suara. “Kami sudah merapatkan barisan termasuk relawan kami yang ada di kabupaten/kota di Kalsel sangat siap menjaring pemilih,” ungkapnya.

Dibeberkannya, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin merupakan basis yang bakal menjadi incaran utama mereka untuk memenangkan pertarungan di Pilpres tahun 2024.

“TPD kabupaten/kota sesuai kesepakatan di internal harus meraup suara pemilih sebanyak 50 persen. Yang jelas dua daerah ini sangat potensial sekali, semoga menang mutlak,” tuturnya.

Sehingga, ada kemungkinan suara pemilih bakal pecah menjadi dua kubu. Baik itu ke pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies – Muhaimin atau pun nomor urut 2, yakni Prabowo-Gibran.

“Memang agak ke paslon 1 dan 2 mengingat mereka mempunyai basis akar rumput pemilih nyata di Kalsel. Ya kita ketahui, partai pendukung Anies-Cak Imin ada PKB dan organisasi masyarakat. Sementara Prabowo-Gibran diusung Golkar dan Gerindra yang cukup dominan di Kalsel,” sambung Pengamat Politik ULM, Samahuddin Muharram.

Secara pengamatannya selama ini, Gibran yang didukung penuh Jokowi ternyata mempengaruhi pencalonan Ganjar sebagai capres.

“Tentu bakal memengaruhi pemilih PDIP yang mencalonkan Ganjar sebagai kadernya. Untuk Mahfud MD sebagai pasangannya, mungkin saja juga ada pemilih tersendiri yakni kelas menengah atau pun aktivis di Kalsel,” pungkasnya.

Reporter : Riswan Surya
Editor : Nasrullah

Baca Juga