Headline9.com, MARTAPURA – Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Muhammad Yunani, menilai, ada kejanggalan pengelolaan hasil pendapatan di Perumda Pasar Bauntung Batuah Martapura. Bahkan, ia katakan selama ini kontribusinya paling jelek.
Hal itu dia lontarkan usai rapat paripurna, Rabu (27/12/2023) kemarin. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp2 miliar terkesan sia-sia.
“Semua itu tujuannya adalah untuk perbaikan sebenarnya dalam memenuhi target yang sudah ditetapkan. Selama ini kontribusi PD Pasar ya memang paling jelek lah,” ucapnya.
Yunani membeberkan, target pendapatan yang selama ini dirumuskan mereka di badan anggaran (banggar) ternyata sering dibuat kecewa. “Selama ini tidak menentu, kalau kita targetkan Rp2 miliar ternyata hanya mampu merealisasikan 10% saja dari angka yang ditetapkan tiap tahunnya,” tegasnya.
Politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, berang sekaligus mempertanyakan ketika retribusi pengelolaan pasar tak banyak berkontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD).
Sebagai Ketua Pansus Perumda Pasar Bauntung Batuah Martapura, dirinya sangat heran, dari target Rp2 miliar dan terealisasi 10% itu seluruhnya hanya dihasilkan lewat pengelolaan parkir.
“Asal tahu saja, PD Pasar hanya memberikan kontribusi terhadap daerah itu totalnya hanya Rp200 juta kan ini sangat lucu,” beber dia.
Hasil uji petik yang dilakukan Pansus Perumda Pasar DPRD Kabupaten Banjar tersebut telah mengungkap, bahwa pendapatan dari hasil jasa parkir yang dikelola mampu meraup hingga Rp2 miliar per tahun.
Tahun depan, pengelolaan parkir di sejumlah pasar yang dikelola Perumda Pasar Bauntung Batuah Martapura dialihkan sepenuhnya ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar.
“Karena sistemnya seperti itu, jelas kita tidak tahu yang mana parkir mana pula pasar. Artinya, selama ini kontribusi ke daerahnya hanya 10%,” ucapnya.
Dari total keseluruhan pasar yang dikelola, ada sekitar 16 unit. Namun, sampai sekarang belum juga memberikan kontribusi kepada daerah. Tersebar dibeberapa kecamatan, di antaranya Martapura, Sungai Tabuk, Gambut dan Kertak Hanyar.
Sempat dua tahun yang lalu Perumda Pasar Bauntung Batuah Martapura tak pernah memperlihatkan kontribusi pendapatannya. “Tahun 2016 – 2017 lalu mereka memberikan nol rupiah,” ungkapnya.
Gerahnya lagi, badan anggaran (banggar) DPRD di Kabupaten Banjar mengaku lelah mengurusi target penerimaan untuk Perumda Pasar Bauntung Batuah Martapura. Hal itu karena tak sering terealisasinya target yang telah disepakati bersama-sama.
“Kemana duitnya dan kemana bocornya. Makanya, kenapa alasan adanya pansus ini terbentuk di DPRD Kabupaten Banjae,” cetus Yunani.
“Pasar itu loss (lepas) artinya pasar itu sendiri mendapatkan keuangan yang luar biasa. Sewa roko tiap tahun dan bulan, belum lagi karcis pasar yang tiap hari, mingguan bahkan bulanan. Kalau total secara globalnya saja sudah Rp13 miliar,” pungkasnya.
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nasrullah