Headline9.com, MARTAPURA – Keberadaan anak punk dan pengamen di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) di Kabupaten Banjar dirasakan menggangu. Para pedagang mengeluhkan penurunan omzet dan ketidaknyamanan akibat ulah mereka.
Menindaklanjuti keluhan pedagang, Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB) telah mengirimkan surat kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banjar, untuk segera menertibkan anak punk dan pengamen tersebut.
Surat itu diterima oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Banjar, Irwan Kumar, yang langsung memerintahkan unit tibum untuk berpatroli dan memonitor lokasi-lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya mereka.
“Kita akan tertibkan mereka sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka ini kan suka berpindah-pindah tempat. Kita akan datangi dan amankan mereka,” kata Irwan Kumar, Senin (4/3/2024).
Irwan Kumar menambahkan, setelah diamankan, anak punk dan pengamen tersebut akan didata dan dipanggil orang tuanya. Mereka juga akan diserahkan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar untuk mendapatkan pembinaan selama tiga hari.
“Orang tuanya harus tahu kondisi anaknya dan bertanggung jawab atasnya. Kita juga akan ingatkan mereka tentang dampak negatif dari kegiatan mereka, baik dari segi kesehatan maupun masa depan. Kita juga akan terus mengawasi mereka agar tidak mengulangi perbuatannya,” ujar Irwan Kumar.
Menurut Irwan Kumar, anak punk dan pengamen tersebut terjerumus ke dalam kenakalan karena pengaruh teman-temannya. Mereka tidak mempedulikan larangan dan norma yang ada di masyarakat. Ia juga mengatakan, sebelumnya sudah pernah melakukan penertiban dan rata-rata yang diamankan berusia 12 – 14 tahun.
“Kebanyakan dari mereka masih dibawah umur. Ada yang masih sekolah dan ada yang tidak. Mereka ini sebenarnya terpengaruh oleh lingkungannya,” tutur Irwan Kumar.
Salah satu pedagang KWK, Jayani, mengaku sangat resah dengan kehadiran anak punk dan pengamen di pasar. Ia mengatakan, mereka sering mengganggu ketertiban dan melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Hal ini merugikan para pedagang yang berusaha mencari nafkah.
“Anak punk ini jadi masalah bagi kami. Mereka bikin suasana pasar jadi tidak nyaman. Pembeli juga jadi ilfeel dengan mereka. Kami minta agar mereka diusir dari sini,” keluh Jayani.
Humas Perumda Pasar Bauntung Batuah, Gusti Andre, menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Banjar untuk menyelesaikan masalah ini. Ia berharap, anak punk dan pengamen tidak lagi mengganggu aktivitas pasar, terutama menjelang bulan Ramadan.
“Kami sudah bersurat dan melakukan sosialisasi. Kami juga sudah bekerja sama dengan petugas trantib pasar untuk menertibkan mereka. Kami harap, anak punk dan pengamen bisa sadar dan tidak mengganggu lagi,” pungkas Gusti Andre.
Heaadline9.com, BATULICIN - Pelantikan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Tahun 2024-2029, di Pendopo… Read More
Headline9.com, BATULICIN - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Pangan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)… Read More
Headline9.com, MARTAPURA - Agenda Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar yang dijadwalkan, Rabu (11/12/2024) siang, sekitar… Read More
Headline9.com, MARTAPURA - Kisruh soal dugaan perjalanan dinas (perjadin) fiktif ke Kalimantan Tengah (Kalteng) yang… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Senin, 18 November 2024, Kabupaten Banjar menerima penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 dari… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Pada September 2024, Pemerintah Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha… Read More
This website uses cookies.