Headline9.com, BATULICIN – Sebagai wujud kepedulian Perusahaan PT. Pamapersada Nusantara Distrik Aria terhadap lingkungan, berbagai program sudah dijalankan, salah satunya pengelolaan sampah yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sehat, untuk itu PT Pama menggandeng Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Satui berkolaborasi untuk pengembangan ulat maggot.
“Karena ulat maggot dinilai menjadi solusi pengurangan sampah, maka kita akan kembangkan, sebab kita tahu dampak dari sampah sangat merusak lingkungan, seperti datangnya sumber penyakit, banjir, juga lingkungan menjadi tidak sehat,” kata Faris Fikardian selaku Officer CSR PT Pamapersada Distril Aria.
Menurutnya sampah sendiri dapat dibedakan berdasarkan jenis dan macamnya, untuk sampah organik bisa dimanfaatkan dengan pengolahan berbagai cara, seperti dirubah menjadi pupuk organik, biogas dan lain sebagainya.
Untuk menangani sampah organik lanjutnya, PT Pama menggandeng Sekolah SMPN 1 Satui, karena sekolah ini merupakan sekolah binaan PT Pama yang punya tujuan dan komitmen yang sama untuk terus mengembangkan program lingkungan yang sejalan dengan misi perusahaan, pada program penanganan sampah organik.
“Pengembangan ulat maggot diharapkan menjadi solusi krearif, dimana dapat mengurangi sampah dan menjadikan sampah tersebut bermanfaat, karena ulat maggot sendiri memiliki nilai ekonomi, sehingga konsep zero waste dapat terlaksana,” pungkasnya.
Tambahnya, sabtu tanggal 2 maret 2024 lalu, PT Pama bersama SMPN 1 Satui melakukan studi banding ke kandang ulat maggot milik Pak Ali yang merupakan penggiat maggot yang berada di Desa Sumber Jaya.
Pak Ali pembudidaya ulat maggot pertama diwilayah Kintap adalah binaan PT Pamapersada.
Adapun program studi banding ulat maggot ini merupakan langkah awal dalam rangka mendirikan kandang maggot di SMPN 1 Satui.
Kedepannya ulat maggot ini akan digencarkan dalam hal pengelolaan sampah organik di sekolah.
Faris Fikardian berharap, pengembangan ulat maggot merupakan bentuk program kampung iklim (Proklim) perusahaan, visi SMPN 1 Satui untuk menjadi sekolah Adiwiyata Nasional sejalan dengan komitmen kami terhadap lingkungan, oleh karena itu, perusahaan dan sekolah akan saling bergandengan tangan dalam hal meningkatkan kesadaran masyarakat terkait sampah, yang dimulai dari tingkat sekolah pertama sehingga dapat menjadi pondasi positif.