Lindungi Masyarakat dari Pangan Berbahaya

 

HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar menyelenggarakan pertemuan. Sekaligus Sosialisasi Koordinasi Keamanan Pangan bagi Kelompok Wanita Tani, Kader PKK dan Pelaku Usaha di Mahligai Sultan Adam, Martapura, kemarin.

Acara Sosialisasi tersebut dibuka langsung Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Raudhatul Wardiyah. Turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar Eddy Hasby. Dan, narasumber dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banjarmasin Hj Rayhana.

Raudhatul Wardiyah menyatakan, sosialisasi kali ini bertujuan untuk menyampaikan Keamanan pangan. Ini syarat penting yang harus ada pada pangan, sebelum masyarakat mengonsumsi.

“Dengan pertemuan Sosialisasi Koordinasi Keamanan Pangan ini, yang dihadiri kader-kader PKK, kelompok wanita tani dan pelaku usaha. Saya berharap melalui kegiatan ini, dapat melindungi masyarakat dari pangan yang berbahaya, sehingga masyarakat sehat, negara kuat,” katanya.

Wardiyah juga menyampaikan, pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Meliputi sanitasi pangan, bahan tambahan pangan rekayasa genetika, iradiasi pangan kemasan. Kemudian jaminan mutu dan pemeriksaan laboratorium dari pangan tercemar. Keamanan pangan sangat berdampak pada kesehatan seseorang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar Eddy Hasby menyampaikan, sosialisasi adalah bentuk menjaga keamanan pangan. Tugas ini harus bisa dipahami oleh semua pihak. Keamanan pangan ini tidak hanya tertuju kepada pembudi daya atau pengolah hasil, atau juga konsumen, tapi semuanya terkait.

“Karena kita berawal menciptakan aman pangan itu adalah mulai dari kita mencari bahan pokoknya yang aman hingga menjadi makanan siap konsumsi,” ujarnya.

“Dengan melihat berbagi tes uji makanan ataupun makan ringan yang langsung dilakukan oleh narasumber dari BPOM, peserta sosialisasi mengetahui secara kasat mata dan ciri makanan berbahaya. Tes cepat dengan cairan yang bisa melihat ada kandungan boraks dan formalin,” ujar Eddy.

Eddy Hasby juga menyampaikan, pihaknya melakukan keamanan pangan dengan pengecekan. Berawal dari hulu untuk terciptanya keamanan pangan di kabupaten banjar. contohnya bahan pangan yang segar seperti sayuran, buah-buahan yang ada di pasar.

“Kita selalu mengadakan uji lab, dalam rangka melihat residu pestisida antara lain, bakteri e coli, dan ini adalah tugas kita dalam rangka menciptakan keamanan pangan di Kabupaten Banjar,” imbuhnya.

Dan terakhir, dia mengimbau semua komponen masyarakat produsen, pengolah, pabrikan, atau pelaku usaha, dan konsumen memahami bersama keamanan pangan. Pihaknya terus melakukan penyuluhan atau penyadaran yang bersifat mengubah sikap perilaku dan keterampilan. Seperti pembudi daya tidak menggunakan pestisida berlebihan, mengolah hasil tanpa menggunakan zat kimia.