Headline9.com, BANJARBARU – Badan Riset dan Inovasi Daerah Kalsel menggelar ekspos kajian akhir Strategi Pengembangan Pertanian Pangan Lokal di Kalsel, pada Selasa (26/11/2024) siang.
Plt Kepala BRIDA Kalsel, Hadi Safitri melalui Kepala Bidang Kerjasama dan Diseminasi, Nurhidayati mengungkapkan pengembangan pangan lokal di Kalsel masih banyak menemui kendala. Di antaranya kontinuitas bahan baku.
Kata dia, disebabkan faktor lingkungan seperti kurangnya minat petani untuk membudidayakan komoditas pangan khas lokal. “Kelola pangan masih melakukan cara tradisional dan tidak mengikuti tidak seperti selera generasi muda sehingga tidak banyak diminati oleh mereka,” ucapnya.
Rekomendasi berdasarkan hasil analisis, ada 5 strategi yang fokus pada peningkatan kebutuhan pengembangan pangan lokal di Kalsel yaitu pada variabel kelengkapan aturan, ancaman kegiatan lain, budidaya, pengolahan, dan pemasaran. Kajian yang dilakukan ini, ungkap dia, bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting pertanian pangan lokal, keberlanjutannya, serta menyusun strategi pengembangan pertanian pangan lokal.
“Dari penelitian ini, teridentifikasi tanaman bersumber karbohidrat di Kalsel terdapat 20 jenis, terdiri 13 jenis di antaranya tanaman pangan serealia dan umbi-umbian, 2 jenis merupakan tanaman hortikultura dan 5 jenis berasal dari tanaman perkebunan/kehutanan,”pungkasnya.
Berdasarkan hasil kajian ada delapan rekomendasi kebijakan yang akhirnya bisa dimanfaatkan oleh kabupaten/kota sebagai gerbang pangan IKN.
Rekomendasi yang diberikan yaitu:
Mempercepat pembuatan aturan tentang Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang memuat informasi luasan dan titik koordinat Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Calon Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (CLP2B).
membuat aturan tentang perlindungan keanekaramanan hayati tanaman sumber pangan lokal.
membuat aturan yang memuat upaya untuk menurunkan konsumsi beras dan terigu, serta mempromosikan/meningkatkan konsumsi pangan lokal.
Meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pertanian untuk pangan.
Mengoptimalkan unit-unit pengolahan pangan lokal.
Meningkatkan keanekaragaman produk olahan sesuai dengan selera konsumen.
Meningkatkan produksi dan promosi olahan pangan fungsional.
Menginisiasi pembentukan kelembagaan pemasaran pangan lokal yang berbadan hukum/koperasi.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah
Headline9.com, MARTAPURA - Agenda Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar yang dijadwalkan, Rabu (11/12/2024) siang, sekitar… Read More
Headline9.com, MARTAPURA - Kisruh soal dugaan perjalanan dinas (perjadin) fiktif ke Kalimantan Tengah (Kalteng) yang… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Senin, 18 November 2024, Kabupaten Banjar menerima penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 dari… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Pada September 2024, Pemerintah Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar meraih INAGARA Award dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI… Read More
headline9.com, MARTAPURA - Juli 2024 menjadi salah satu poin penting bagi Kabupaten Banjar, bertepatan dengan… Read More
This website uses cookies.