Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. advertorial2
  4. »
  5. BRIDA Kalsel Lahirkan Wanita Inovatif Diacara Refleting, Scaling and Celebrating…

BRIDA Kalsel Lahirkan Wanita Inovatif Diacara Refleting, Scaling and Celebrating WIPO di Jakarta

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel menghadiri kegiatan reflecting, scaling and celebrating program World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jakarta.

Hj Nurhidayati selaku Kepala Bidang Kerjasama dan Diseminasi menjadi perwakilan BRIDA Provinsi Kalsel dalam perhelatan dari kegiatan, di selenggarakan pada Selasa (21/5/2024).

Tak hanya itu, penyelenggaraan ini turut dihadiri oleh para innovator dan pengusaha wanita yang lolos seleksi dalam program Women Innovators and Entrepreneurs Lab – Indonesia yang dilaksanakan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO). Dalam hal ini DR Nana dari BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan tercatat sebagai salah satu wanita innovator yang lolos mengikuti program tersebut.

BRIDA Kalsel tentu sangat mendukung dalam membangun kapasitas SDM dibidang kekayaan intelektual. Terpenting bagi inovasi dan kreativitas melalui peningkatan pengetahuan, sumber daya, membangun jaringan, tak lupa juga menambah pengalaman. Yang mana, program ini dibimbing oleh mentor ahli, coach, dan lokakarya yang berfokus pada pengembangan kemampuan dan keterampilan di berbagai bidang terkait pengembangan potensi Kekayaan Intelektual.

Nana yang lolos sebagai peserta program ini menyampaikan, sebuah inovasi Benalu Batu yang digunakan dalam pengobatan tradisional di Kalsel. Ia mengubah tanaman tersebut menjadi sebuah minuman kopi yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah.

BACA JUGA :  Bupati Zairullah Azhar Tandatangani Nota Kesepakatan RPJMD 2021-2026

Pengobatan dengan menggunakan kopi benalu batu yang merupakan bahan alami ini diyakini memiliki efek samping yang sangat kecil, dan telah direkomendasikan World Health Organization (WHO) sebagai obat herbal dalam memelihara Kesehatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit.

“Kegiatan ini sangat mendukung dalam upaya perlindungan terhadap pengetahuan tradisional, terutama pengembangan obat tradisional Benalu batu yang diinovasi oleh Nana menjadi minuman kopi”ujar Yati

Nah, saat ini pemerintah berupaya mendorong masyarakat agar mampu memelihara dan dan mengatasi gangguan Kesehatan ringan secara mandiri dengan kemampuan asuhan mandiri.

Pengetahuan akan pengobatan tradisional ini merupakan kearifan lokal yang harus dilestarikan. Karena ini merupakan aset daerah dan berpotensi memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, perlu dilestarikan dan dilindungi dalam pengetahuan tradisional ini sebagai bentuk kekayaan intelektual.

Dalam mengikuti program WIPO yang dilaksanakan sejak Mei 2023 hingga sekarang, WIPO membangun perempuan dalam memimpin pengembangan sistem kekayaan intelektual internasional yang seimbang dan efektif yang memungkinkan inovasi dan kreativitas untuk kepentingan semua orang. Selain itu, WIPO juga menyatukan komunitas global untuk secara proaktif mengatasi permasalahan yang muncul dan tantangan kebijakan yang berkaitan dengan kekayaan intelektual, inovasi dan kreativitas.

BACA JUGA :  Dari 1.672 Hanya 854 Unit Yang Aktif, BUMDes di Kalsel Diminta Berbenah

Tak hanya itu, WIPO juga memfasilitasi program kerja sama dan peningkatan kapasitas yang memungkinkan semua negara menggunakan kekayaan intelektual untuk pembangunan ekonomi, sosial dan budaya. Dengan perlindungan kekayaan intelektual terhadap pengobatan tradisional, maka diharapkan inovasi ini mendukung pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan dengan mengembangkan perekonomian masyarakat.

Kegiatan ini juga didukung oleh delegasi WIPO yang diketuai langsung oleh Deputy Director General WIPO, Hasan Kleib serta dihadiri oleh Pejabat DGIP Indonesia (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Indonesia), pejabat WIPO, dan pakar di bidang KI, bisnis dan inovasi, Prof Dr Rahmi Jened (Universitas Airlangga), Bapak Prayudi Setiadharma (Pengacara IP dan Pendiri PT Hargai Kekayaan Intelektual), Bapak Indra Hajar Aryanto (Penasihat Pemasaran dan Komunikasi Merek), dan Bapak Sumit Singh (Pelatih Pengembangan Produk, Microsoft Ind Pvt Ltd.) serta rekan media. (rls/brida)

Baca Juga