Headline9.com, JAKARTA – DPRD Provinsi Kalsel tengah persiapkan strategi pelaksanaan program makan bergizi gratis. Mengingat, hal tersebut merupakan instruksi dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
Mempersiapkan itu, DPRD Kalsel melalui Komisi IV pun bertandang ke Badan Gizi Nasional (BGN), pada Kamis (12/12/2024).
Ada beberapa poin yang didapatkan pihak legislatif selama mengumpulkan informasi agar seyogianya mekanisme pendanaan dan implementasi di lapangan terealisasi. Utamanya, program ini untuk meningkatkan kesehatan masyarakat bagi kelompok rentan.
Wakil Ketua DPRD Kalsel H M Alpiya Rakhman mendukung penuh terhadap program ini. Nantinya, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) akan berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan mekanisme penggunaan anggaran yang sudah tersusun diprogram makan bergizi gratis.
“Tentu menjadi perhatian kami. DPRD bersama Pemerintah Provinsi Kalsel mendukung penuh program tersebut sehingga ke depan dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, menambahkan bahwa program ini tidak hanya menyasar sekolah negeri, melainkan juga pesantren.
“Kami menyambut baik program ini karena sasarannya bukan hanya sekolah negeri, tapi juga pesantren. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap seluruh lapisan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang selama ini memiliki peran penting dalam mencetak generasi berkualitas,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menilai program makan bergizi gratis ini memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian lokal.
“Dengan adanya program ini, akan banyak menyerap SDM lokal serta meningkatkan penggunaan produk pertanian lokal, sehingga manfaatnya tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga ekonomi masyarakat,” katanya.
Diketahui, program ini akan dilaksanakan melalui 421 titik pelayanan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalsel. Pelayanan ini pun diharapkan jadi sarana efektif menjangkau masyarakat secara langsung dan merata yang tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mempercepat pembangunan daerah. Serta, menjadi stimulus bagi sektor pangan dan pertanian.