Headline9.com, MARTAPURA – Ratusan sekolah di Kabupaten Banjar terdampak banjir. Akibatnya, proses belajar mengajar pun terganggu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny mengungkapkan, dari 925 sekolah baik PAUD, TK, SD dan SMP dibawah naungan pihaknya, terdapat 155 sekolah terendam banjir.
“Sekolah yang terdampak itu di antaranya berada di wilayah Kecamatan Cintapuri Darussalam, Martapura Timur, Martapura Barat, Martapura, Astambul, Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Aluhaluh, Beruntung Baru dan Sungai Tabuk,”ungkapnya, Jumat (25/1/2025).
Selama banjir masih merendam sekolah, dirinya mengatakan, aktivitas belajar siswa dialihkan dari proses tatap muka (PTM) menjadi sistem pembelajaran daring atau online.
“Apabila membahayakan. Maka diperbolehkan untuk menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), melaporkan hasil evaluasi ke Disdik Kabupaten Banjar. Ketika banjir surut dan memungkinkan, PTM harus segera dilaksanakan,” paparnya.
Dia menuturkan, penerapan PJJ ini situasinya adalah kondisional. Mengingat, setiap hari datanya akan selalu berubah-ubah. “Ada sekolah yang tergenangnya hanya satu hari, besoknya sudah bisa dilakukan tatap muka (PTM),”ucap Liana.
Ia menyampaikan, dampak banjir ini tidak hanya merendam ratusan sekolah saja, tetapi akses menuju ke lokasi tersebut juga turut terendam.
“Namun, tidak berlangsung lama. Apabila curah hujan menurun maka genangan banjir juga surut. Jadi, banjir yang terjadi tidak hanya skala sekolah akan tetapi juga skala kawasan,” tuturnya.
Pantauan di lapangan, SDN Kayu Bawang 1, yang terletak di Desa Kayu Bawang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, kondisi ruang kelasnya masih terendam banjir dan beberapa hari telah menerapkan pembelajaran sistem jarak jauh (PJJ). Berdasarkan penuturan tenaga pengajar di sana, ruang kelas yang kini digenangi banjir di antaranya ruangan kelas 1, kelas 2 dan ruang an kelas 3.
Sementara, di SDN Malintang 2, Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, meski halamannya terendam banjir pelaksanaan pembelajaran tatap muka tetap berlangsung.
Terparah, di SDN Gambut 7 dan SDN Gambut 9 yang seluruh ruang kelasnya terendam dengan kedalaman air hampir menyentuh lutut, diperkirakan mencapai 30 – 40 sentimeter (cm).
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.