Headline9.com, BANJARBARU – Plt Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel, Husnul Hatimah, serahkan penghargaan kepada Kepala BPKPAD Banjar, Akhmad Zulyadaini. Bertempat, di Hotel Harper, Banjarmasin, Senin (30/6/2025).
Pemkab Banjar berhasil menjadi Terbaik I pada Penganugerahan Tata Kelola Keuangan Daerah Berbasis IPKD (Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah) Tahun Penilaian 2023.
Plt Kepala BRIDA Kalsel Husnul Khotimah mengatakan, IPKD merupakan implementasi dari Permendagri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, yang bertujuan antara lain mengukur kinerja tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam periode tertentu.
Untuk memacu dan memotivasi pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah, serta peran aktif dalam mewujudkan pengawasan keuangan daerah, sebut nya.
Husnul menjelaskan, enam dimensi yang menjadi tolak ukur penilaian adalah kesesuaian dokumen perencanaan dan penganggaran, pengalokasian anggaran belanja dalam APBD, transparansi pengelolaan keuangan daerah, penyerapan anggaran, kondisi keuangan daerah, serta opini BPK atas LKPD. “Dengan adanya IPKD diharapkan kita mampu berada pada kondisi yang diinginkan, yaitu adanya regulasi yang mengatur tentang tata kelola keuangan daerah,” ujarnya.
“Tersedianya instrumen dan sistem aplikasi yang relatif mudah diakses, data dokumen yang akurat dan tentunya SDM yang berintegritas serta profesional,” ucapnya.
Kepala BPKPAD Kabupatrn Banjar, Akhmad Zulyadaini bersyukur atas penghargaan yang diraih. Menurutnya, penghargaan diberikan atas kerja keras semua pihak yang terlibat antara BPKPAD, DKISP dan Bappedalitbang sebagai tim dalam pengelolaan data IPKD ini. “Ke depan kita akan meningkatkan dimensi-dimensi yang menjadi tolak ukur penilaian, sehingga nilainya lebih baik,” ujarnya.
“Dan harapan bersama ini menjadi salah satu jalan bagi pemerintah pusat memberikan reward berupa dana insentif ke daerah,” katanya.
Zulyadaini mengatakan, Pemkab Banjar meraih nilai 83,7892 se-Kalsel, dan peringkat 12 secara nasional. Ia menargetkan kedepan pihaknya dapat meningkatkan nilai tersebut menjadi 85.
“Nilai ini harus dipertahankan dan ditingkatkan terutama dari dimensi pertama dan kelima, yaitu dari sisi kesesuaian perencanaan penganggaran dan pengelolaan keuangan daerah,” pungkasnya.