Jumat, Oktober 10, 2025
BerandaHukum dan PeristiwaDiduga MBG Mengandung Nitrat, Kasus Siswa Keracunan Makanan Masuk Penyelidikan Kepolisian

Diduga MBG Mengandung Nitrat, Kasus Siswa Keracunan Makanan Masuk Penyelidikan Kepolisian

Headline9.com, MARTAPURA – Polres Banjar bakal melakukan penyelidikan atas kasus dugaan siswa mengalami keracunan makanan, pasca menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang beroperasi di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Berdasarkan keterangan Kapolres Banjar, AKBP Fadli, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (9/10/2025) sore, pasien yang dirawat dan diduga mengalami keracunan setelah menyantap MBG, terdiri dari siswa dan kepala sekolah (kepsek). Kepolisian juga telah menyita sampel makanan itu dalam memperkuat proses penyelidikan.

“Sampel makanan sudah kami sita dan akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui lebih jauh penyebab terjadi keracunan makanan dari program MBG tersebut. Karena ini masih proses, hasilnya nanti kita sampaikan lagi,” ucap dia.

Mengenai kasus dugaan keracunan itu, Fadli, mengatakan, akan memprosesnya dan akan melakukan penyelidikan. “Sebagai tindaklanjut, kami sebagai kepolisian, akan melakukan penyelidikan terkait bagaimana insiden keracunan makanan ini terjadi,” papar Fadli. Pada pukul 21.45 WITA, total siswa yang diduga keracunan MBG bertambah menjadi 78 orang. Setelah sebelumnya, pukul 17.15 WITA mencapai 56 orang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Noripansyah, menyatakan, bahwa makanan yang sebelumnya disantap oleh siswa sebagai jam makan siang, mengandung nitrat (senyawa kimia). Itu dapati mereka, berdasarkan hasil uji sampel di laboratorium dan terungkap dalam menu sayuran dan nasi kuning.

BACA JUGA :  Disdik Kabupaten Banjar larang Para Pelajar Ikuti Skull Breaker Challange.

“Hasil uji laboratorium dari satu sampel, nasi kuning dan sayur MBG positif mengandung nitrat yang bisa menyebabkan keracunan atau sejenisnya. Mungkin nitrat dari bahan makanan tercampur dalam pengolahan dan segala macamnya. Sedangkan untuk daging ayam suwir tidak terbaca. Tapi coba kami pastikan lagi,” papar Ipan yang juga menjabat Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar. Saat ditanya apakah ini kelalaian petugas dapur? Noripansyah belum berani memastikan hal tersebut.

“Kami belum bisa memastikan apakah itu kelalaian karena kami juga perlu mengetahui lebih jauh penyebab dari kejadian itu,” ucapnya.

Siswa Kelas IV yang bersekolah di MI Assalam diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari dapur SPPG Tungkaran, Ahmad Nizhan, mengungkapkan bahwa dalam makanan yang ia santap itu bukan berasal dari sayuran ataupun nasi kuning, melainkan dari disuwiran ayam. Warga Tunggul Irang itu, mengatakan, reaksi pusing, mual lalu muntah tersebut dialami setelah mengonsumsi masakan dari program MBG tersebut.

BACA JUGA :  Balangan-Pemprov Kalsel Teken MoU Pariwisata Kawasan Hutan

“Makannya itu sekitar pukul 10.00 WITA, mulai pusing setelah sholat Dzuhur atau sekitar jam 14.00 WITA, lalu mual dan muntah. Hingga saya dibawa ke rumah sakit. Yang rasanya asam dan berbau itu di siwuran ayamnya,” ungkap Ahmad Nizhan yang saat itu juga didampingi orang tuanya dan diperbolehkan pulang oleh tim media dari RSUD Ratu Zalecha Martapura, pada Kamis (9/10/2025) sore.

Jumlah pasien diduga keracunan makanan yang dirujuk ke RSUD Ratu Zalecha Martapura, hingga pukul 00.00 WITA telah mencapai 94 orang dan mendapat perawatan medik. Namun, yang diperbolehkan pulang sebanyak 73 orang, sementara masih dalam perawatan, 21 orang. Hingga pada pukul 10.40 WITA, Jumat (10/10/2025) siang, total korban mencapai 123 orang.

Diketahui, sekolah yang dirujuk dan mendapatkan perawatan medis oleh RSUD Ratu Zalecha Martapura yang diduga mengalami keracunan, di antaranya Madrasyah Ibtidaiyah (MI) Assalam, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalam, SMA Islam Terpadu (IT) Assalam, SDN 1 Pesayangan dan SDN Tungkaran.

Reporter: Riswan | Editor: Nashrullah

- Advertisment -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular