Headline9.com, BANJARBARU – Pencurian meter air milik pelanggan kembali marak di sejumlah wilayah pelayanan PTAM Intan Banjar yakni di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Kabag Hubungan Langganan PTAM Intan Banjar, M Azwar, SAP, MA mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi pemilik rumah kosong dan ruko di pinggir jalan yang kerap menjadi sasaran pencurian.
M Azwar mengatakan kasus kehilangan meter air merata dari BNA, Cabang 1 dan Cabang 2. Agustus 2025, terjadi di Banjarbaru sebanyak 5 unit.
“Berdasarkan laporan, kode BNA (Banjarbaru) sebanyan 2 unit. Di mana, cabang 1 itu 1 unit dan cabang 2 juga 1 unit meteran air dicuri. Kemudian, pencurian kembali lagi terjadi di wilayah cabang 1 sekitar 1 unit dan cabang 2 sebanyak 2 unit. Totalnya ada 5 meteran air yang hilang,” bebernya.
Selanjutnya, ungkap Azwar, pada September 2025 kembali terjadi pencurian meteran air dengan total sebanyak 37 unit. “BNA (Banjarbaru) sebanyak 7 unit, Cabang 1; 13 unit dan Cabang 2; 17 unit. Kemudian pada Oktober 2025 (hingga tanggal 6 Oktober) BNA (Banjarbaru) : 14 unit, Cabang 1 : 7 unit, Cabang 2 : 13 unit, total pada Oktober 2025 sebanyak 34 meter air hilang,” kata Kabag Hubungan Langganan PTAM Intan Banjar, M Azwar.
Dari Agustus hingga awal Oktober 2025, tercatat 76 meter air hilang di tiga wilayah cabang. Tren kehilangan meningkat tajam sejak September, terutama di wilayah Cabang 2 dan BNA (Banjarbaru).
M Azwar mengimbau pelanggan untuk lebih waspada dan segera mengamankan meter air, terutama di rumah kosong dan ruko pinggir jalan yang sering menjadi sasaran pencurian.
“Pelaku biasanya menyasar rumah kosong atau ruko yang tidak beroperasi. Komponen meter air berbahan logam sering jadi incaran karena bisa dijual kembali. Kami mengimbau pelanggan agar menjaga dan mengamankan meter airnya, terutama di rumah yang jarang ditinggali,” ujar Azwar.
Ia menjelaskan, pencurian meter air tidak hanya merugikan perusahaan karena menimbulkan kehilangan air (non-revenue water), tetapi juga merugikan pelanggan.
“Bagi pelanggan yang kehilangan meter, penggantian perangkat menjadi tanggungan pribadi. Karena itu, penting untuk melakukan pengamanan tambahan seperti memasang pelindung atau pagar,” tegasnya.
Menurut Azwar, sebagian besar meter air yang hilang berada di rumah kosong tanpa pagar atau pengawasan. Ia pun meminta warga sekitar untuk turut membantu mengawasi lingkungan dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar jaringan pipa air.
“Kerja sama warga sangat diperlukan. Bila ada orang yang tampak membongkar meter air tanpa seragam atau tanda resmi dari PTAM, segera laporkan ke kantor cabang terdekat atau pihak kepolisian,” ujarnya menambahkan.
“Harapan kami, pelanggan semakin peduli dan aktif menjaga aset bersama. Meter air bukan hanya milik PTAM, tapi bagian penting dari layanan yang digunakan masyarakat sendiri,” tutup Azwar.















