Akibat Banjir, Sebanyak 25 Sekolah Diliburkan.

HEADLINE9.COM, MARTAPURA-Beberapa  sekolah diwilayah Kabupaten Banjar terpaksa diliburkan akibat terendam banjir. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Maidi Armansyah, Selasa, (11/02/2020) saat di ruang Kerajanya.

Menurutnya, saat ini ada tiga katagori, yakni sedang, ringan, dan berat. Dengan artian berat ini, kondisi banjir sudah masuk ke dalam kelas dan mengganggu kegiatan belajar mengajar. Serta akses menuju sekolah sangat membahayakan.

“ Jadi dari beberapa data yang kita himpun dari bidang-bidang, dan dari 14  koordinator wilayah yang membawahi 20 kecamatan seluruh kabupaten banjar. Ada 25 sekolah yang diliburkan akibat banjir,” ujarnya.

Dikatakannya, ke 25 sekolah yang diliburkan tersebut tersebuar dibeberapa kecamatan, terutama diwilayah yang memang terdampak banjir, seperti Kecamatan Pengaron ada 3 sekolah, Simpang Empat 4 sekolah, Martapura 5 Sekolah, Gambut 1 Sekolah, Astambul 2 sekolah, Martapura Timur dan Barat ada 10 sekolah yang diliburkan,” ucapnya.

Selain itu Maidi juga menambahkan, pihaknya telah menghimbau kepada seluruh Koordinator Wilayah, para murid libur dalam artian tetap belajar dirumah, dengan cara para guru-guru memberikan tugas untuk para murid.

“Namun kita himbau juga agar tugas yang diberikan kepada siswa bukan tugas yang berat. Karena musibah banjir ini bukan hanya menimpa sekolah-sekolah, bisa saja rumah siswanya juga terkena banjir. Jadi tugasnya ringan saja. Karena di konsep kementrian Pendidikan sendiri adalah kemerdekaan belajar, USBN tidak hanya menghitung tes tertulis, tapi juga karya tulis, portofolio. Nah mungkin mereka bisa diberi tugas mengarang cerita, bisa mengenai banjir sendiri,” ungkapnya.

Untuk waktu libur sendiri, pihak Dinas Pendidikan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah, bagaimana menilai kondisi air yang dirasa sudah aman dan tidak menggannggu kegiatan belajar mengajar.

“ Kita juga dari bidang-bidang dan koordinator wilayah terhadap sekolah-sekolah yang terdampak, agar ditinjau dan monitoring, apakah sudah tepat untuk meliburkan sekolah,” Ujar Maidi.

penulis: M Sairi.