HEADLINE9.COM,BANJARBARU – Sektor bisnis hiburan yang berada di Kota Banjarbaru harus menunda seluruh acara kegiatan yang seharusnya akan berlangsung, ini semua diakibatkan dari wabah Covid-19.
Kota Banjarbaru yang memiliki banyak lokasi yang menjadi event akomodasi juga harus ditutup seperti lapangan Dr. Murdjani dan gedung serba guna Bina Satria kini tak bisa digunakan untuk waktu yang belum ditentukan.
Setelah naiknya status tanggap darurat bencana non alam dikota Banjarbaru menjadi zona merah, Pemko kini tak memberikan izin untuk penggunaan tempat tersebut yang mana akan mengumpulkan massa atau berkumpulnya banyak orang.
“Kalau kapan berakhirnya, kita tidak bisa pastikan. Ini menyesuaikan wabah virus ini dan juga status Tanggap Darurat Kota Banjarbaru. Tentu kita berharap bisa secepatnya,” kata sekdako Banjarbaru Said Abdullah.
Akibat dari penutupan lokasi akomodasi tersebut, membuat Pemko nihil pendapatan dari lokasi tersebut. Bahkan untuk event HUT ke-21 Kota Banjarbaru juga harus ditunda, mengingat untuk keselamatan warga kota Banjarbaru sendiri.
Kabag Umum Pemko Banjarbaru, Rokhyat Riyadi menjelaskan untuk penggunaan Lapangan Dr. Murdjani serta Gedung Serba Guna Bina Satria sudah tidak diperbolehkan beroperasi dari awal bulan Maret hingga akhir bulan Mei, dan bisa diperpanjang jika wabah masih selesai.
“Beberapa event di Murjani sudah dipastikan batal atau ditunda. Sejauh ini hingga bulan Mei ada lumayan banyak event di Murjani, ini otomatis tidak bisa dilaksanakan. Begitupun di Bina Satria, acara resepsi juga beberapa dibatalkan,” jelas Rokhyat pada Selasa (14/04).
Lambat laun banyaknya penundaan acara tersebut berdampak pada pemasukan daerah. Untuk lapangan dr. Murdjani saja, Pemko biasanya mendapat Rp.5 juta per harinya untuk kegiatan komersil dan Gedung Bina Satria juga dibanderol Rp.5 juta sekali acara.
Jika dihitung rata-rata sebulan Pemko mendapat pemasukan untuk PAD sebesar Rp.50 juta dari dua tempat ini dan target tahunan, minimal Rp.450 juta. “Kalau dari Maret hingga akhir Mei, kurang lebih Rp.100 juta PAD kita gagal masuk,” Tutur Rokhyat.