Featured

Disdik akan Terapkan Tiga Terobosan Program Kemendikbud

HEADLNE9.COM,MARTAPURA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar berencana akan mengimplementasikan tiga terobosan program pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Ihwal tersebut, dilontarkan Kepala Disdik Kabupaten Banjar Maidi Armansyah, usai mengikuti gelaran Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, pada 19 Februari 2020 belum lama tadi.

“Terobosan pertama yang akan kita terapkan di 2021 nanti yakni, penghapusan Ujian Nasional yang sebelumnya menjadi metode untuk syarat kelulusan siswa baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), diganti dengan mekanisme penilaian kompetensi minimum dan survei karakter yang tentunya, penghapusan UN ini akan lebih memerdekakan guru dan sekolah dalam mengakses keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan sekolahnya mereka,” ujarnya.

Sedangkan, untuk trobosan kedua, dipaparkan Maidi, Disdik Kabupaten Banjar akan menerapkan penghapusan Prosedur Operasional Standar (POS) pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

“Tapi, kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) – nya seperti apa nantinya? Secara prinsip sekolah sudah siap, kalaupun ada sekolah yang masih belum siap untuk membuat soal sendiri, Disdik Kabupaten Banjar siap untuk memfasilitasinya,” akunya.

Begitupun terhadap penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi salah satu trobosan inisiatif Kemendikbud RI yang didedikasikan untuk para guru guna meringankan beban administrasi guru yang terlalu banyak menyita waktu. Diakui Maidi sudah diterapkan beberapa guru di Kabupaten Banjar.

“Sebelumnya RPP ini kan terdiri dari 13 komponen. Kini dipersingkat menjadi 3 komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan assessment atau penilaian pembelajaran. Dengan begitu, guru tidak hilang fokus terhadap pengajar karena terlalu ribet dengan administrasi,” ucapnya.

Sedangkan, terkait Full Day School dengan sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dikatakan Maidi, masih belum diajukan ke Kemendikbud dengan alasan masih perlu dilakukan kajian lebih jauh.

“Kabupaten Banjar ini memiliki kekhasan tersendiri yakni, banyak peserta didik di Kabupaten Banjar yang bersekolah di dua sekolah. Paginya sekolah formal, sorenya lanjut sekolah non formal seperti Sekolah Madrasah Diniyah, dan banyak lagi faktor lainya, salah satunya terkait penyediaan konsumsi karena harus Full Day School,” ungakpnya.

Kalaupun diterapkan secara paksa untuk full day school ucap Maidi, dikhawatirkan banyak siswa yang akan berhenti sekolah lantaran terjadi bentrok jadwal. (nsh)

aprilia

Recent Posts

Pemkab Tanbu Peringati Hari Bela Negara Ke-76

Headline9.com, BATULICIN - Jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik… Read More

21 jam ago

Musyawarah Daerah Ke-II PWRI Tanbu, Begini Agendanya

Headline9.com, BATULICIN - Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke-II Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Tanah Bumbu… Read More

21 jam ago

Modernisasi Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana, BRIDA Kalsel Ekspos Kajian Akhir

Headline9.com, BANJARBARU - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel gelar kajian akhir penelitian… Read More

4 hari ago

Meriahkan HUT HST ke-65, Samsat Barabai Buka Layanan Pembayaran Pajak Kendaraan di Barabai Expo 2024

Headline9.com, BARABAI - Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat Barabai ikut serta memeriahkan Barabai Expo… Read More

4 hari ago

Bapenda Tanbu Umumkan Pemenang Undian Pajak Secara Online

Headline9.com,  BATULICIN - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), melakukan pengundian secara online… Read More

4 hari ago

Kadis Kominfo SP Harapkan Perbaikan Data SKPD Menuju Kebutuhan Data Pembangunan Nasional

Headline9.com,  BATULICIN - Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfosp) Kabupaten Tanah Bumbu… Read More

4 hari ago

This website uses cookies.