HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Dihadapan Pansus Percepatan Penanggulangan Covid-19 DPRD Banjar, Gugus Tugas Covid-19, Sekda Banjar HM Hilman, menjelaskan penanganan covid-19 di Kabupaten Banjar.
Menurut Hilman, selain pembatasan dan hal teknis di lapangan, selama masa PSBB pihaknya melakukan tracing, tracking dan melaksanakan Rapid test dan Swab test secara berkelanjutan, selama masa PSBB Tim Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan 3.000 Rapid test dengan rincian 2.000 untuk masyarakat umum dan 1.000 untuk tenaga kesehatan
“Sesuai tujuan awal maksud dari PSBB agar bisa aktif dan optimal melakukan tracing, tracking dan memetakan penyebaran Covid-19. Alat untuk melaksanakan tes kita masih banyak tersedia namun kita terkendala keterbatasan personil. Lambatnya mendapatkan hasil dari sampel yang dikirim ke laboratorium karena banyaknya antrian sampel dan tingkat kepatuhan masyarakat yang kurang, sehingga kontak erat berisiko tinggi selalu bertambah terus,” ujarnya.
HM Hilman juga menambahkan, setelah masa PSBB pihaknya diminta untuk menerapkan skenario tatanan kehidupan normal baru atau new normal. “Walaupun syarat kita belum memenuhi untuk itu, namun kita harus tetap waspada, pola gaya hidup kita harus menyesuaikan dengan kondisi Covid 19 dengan protokol Covid 19,’” jelasnya
Lebih lanjut, Hilman menjelaskan, mungkin nanti akan ada pelonggaran pembatasan sosial, namun menyesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat kita yang agamis, prioritas yang mana saja yang dapat kita longgarkan sesuai dengan protokol Covid-19.
“Mungkin nanti bisa saja dimulai dari majelis pengajian walau dengan jumlah jamaah yang terbatas tapi bisa kita minta dukungan dari Dinas Kominfo agar jamaah yang lain dapat menyimak secara streaming,” ujarnya.
Penulis : Putri