Sampah Menumpuk, PKL Dituding Jadi Penyebabnya: Kecamatan Kertak Hanyar dan Perumda Pasar Bauntung Batuah Saling Salahkan

Headline9.com, MARTAPURA – Adanya pedagang kaki lima (PKL) ‘illegal’ di kawasan pasar Ahad di kawasan Kelurahan Kertak Hanyar I, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar di bawah kepemimpinan Bupati H Saidi Mansyur, menyebabkan polemik dua instansi, Selasa (25/2/2025).

Adalah antara Pihak Kecamatan Kertak Hanyar dan  Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bauntung Batuah. Pihak Kecamatan Kertak Hanyar menuding Perumda Pasar lakukan pembiaran PKL ‘ilegal’ berjualan, hingga menjadi sumber menyebab sampah berjubel di aliran sungai di Jalan Permurus, Kabupaten Banjar.

Camat Kertak Hanyar, Gusti M Noviar Hidayat, menyebut, jika hal ini adalah tanggungjawab Perumda Pasar Bauntung Batuah. “Karena memang posisinya itu dekat Pasar Ahad artinya pihak pengelola juga harus ikut bertanggungjawab,” ungkapnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/2/2025).

Dangkalnya sungai menyebabkan alirannya mati ditambah keruhnya air di lokasi itu disebabkan lantaran pedagang sekitar disinyalir sering membuang limbah bekas makanan. “Sehingga adanya sidemen yang menumpuk karena sisa makanan dan lainnya dibuang dari pedagang termasuk sampah plastik,” ucapnya.

Disinggung terkait adanya bangkai hewan yang diduga dibuang pedagang di aliran sungai Jalan Pemurus, Camat Kertak Hanyar, minta agar Perumda Pasar Bauntung Batuah lebih bersikap tegas lagi terhadap persoalan tersebut.

Dibalik persoalan sampah, selain Kecamatan Kertak Hanyar dan DPRKPLH Kabupaten Banjar saling lempar tanggung jawab. Perumda Pasar Bauntung Batuah juga tak luput dari tudingan kecamatan setempat karena dianggap pembiaran. Tumpukan sampah yang menyebabkan aliran sungai di Jalan Pemurus, samping Pasar Ahad, A Yani KM 7, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, mampet dan mati kini dipicu lagi aksi saling lempar siapa yang salah terhadap persoalan ini.

Menanggapi itu, Manager Area III Perumda Pasar Bauntung Batuah, Denny Pradana, mengungkapkan, pihaknya siap melaksanakan pembersihan tanpa melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.

“Kami siap bersihkan tanpa melibatkan Pemkab Banjar, setelah mendapat persetujuan dari pimpinan, Kami akan langsung bergerak. Soal adanya bangkai hewan yang dibuang pedagang, nanti akan kita telusuri dulu apakah benar, jika iya kita berikan teguran. Terkait PKL, itu di luar dari kawasan kami,” cetusnya.

Dituding tak pernah ikut berpartisipasi, Denny berkata, “kemarin itu, Ketua RT datang ke kantor kami mungkin bisa jadi atas instruksi Kelurahan Kertak Hanyar I dan hanya diminta konsumsi bukan bantuan tenaga. Bahasanya minta partisipasi? harusnya kan bisa layangkan surat dulu, jadi kami bisa siapkan orang yang diterjunkan untuk pembersihan,” bebernya.

Berdasarkan informasi pihak kecamatan setempat, terakhir pengerukan aliran sungai di Jalan Pemurus, Kelurahan Kertak Hanyar I, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, dilakukan pada 2021 lalu dengan tim gabungan. Setelah itu, tidak pernah ada lagi pelaksanaan normalisasi sungai. Adapun, aset aliran sungai tersebut diakui pihaknya merupakan kewenangan dari Pemkab Banjar.

Selain itu, program lima tahun yang dirancang kepala daerah melalui Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026 menanggulangi sampah rupanya belum efektif dilakukan Pemkab Banjar. Buktinya, masih banyak sampah dan belum ada gerakan bertahun-tahun. Bahkan, sampai-sampai warga mempertanyakan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Banjar terpilih dalam keseriusan mengentaskan persoalan sampah.

Pantauan di lokasi, hingga Selasa (25/2/2025) siang, belum ada aksi pembersihan sampah di aliran sungai Jalan Pemurus, Kelurahan Kertak Hanyar I, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar yang nyata dilakukan Pemkab Banjar.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah