HEADLINE9.COM, KALSEL – Dalam upaya menangani pemulihan dampak banjir Dinas perkebunan dan peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) mengunjungi kebun kopi dan Unit Pengolahan Hasil (UPH) di desa Lok Tunggul Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar yang terdampak.
Dalam kunjungan menyusul dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu yang merendam desa Lok Tunggul yang mencapai ketinggian tiga meter.
Kunjungan ini dipimpin Kepala Dinas Bunnak Kalsel, Suparmi, yang didampingi Kabid Perkebunan, Kabid PSP dan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kab Banjar, Senin (17/2) siang.
Penanganan dampak banjir di wilayah ini dijelaskan Suparmi, akan dibantu sebanyak 500 batang bibit kopi sebagai upaya peremajaan kopi.
“Kebetulan dari kunjungan Mentan kemarin, juga ada Dirjen perkebunan dalam rombongan, jadi kita laporkan, dari kabupaten juga sudah masuk, di Pengaron itu ada 500 pohon yang mati dan harus ada penggantian,” ujarnya Rabu (17/2).
Sementara, tanaman kopi yang masih hidup dengan kondisi siap panen, akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan intensifikasi berupa bantuan pupuk melalui APBN, APBD Provinsi dan sharing dengan APBD Kabupaten.
“Keperluan ini terkait pengembalian kebasaan tanah agar bisa memudahkan penyerapan pupuknya. Pestisida juga diperlukan untuk menghindari adanya jamur dan kelembaban. Dan hal ini dimintakan agar kelompok mengusulkan untuk meminta bantuan,” ungkapnya.
Kadisbunnak Kalsel melihat secara langsung kondisi bantuan berupa bangunan dan mesin pengolah kopi serta tanaman kopi dengan luasan 14 hektar akibat terjangan banjir yang terjadi.
Untuk waktu sendiri, Disbunak akan mengusahakan membantu di 2021 ini juga. Terlebih, kabupaten Banjar juga memiliki kegiatan untuk perluasan tanaman kopi pada 2021 dan 2022 mendatang.
Suparmi bersyukur atas terselamatkannya UPH dan mesin pengolah kopi pada saat banjir. Sehingga berdasarkan informasi dari ketua kelompok, pengolahan kopi akan kembali dilakukan dalam waktu dekat.