Headline9.com, BANJARBARU – Imbas kabut asap dati Kebakaran hutan dan lahat (karhutla), udara di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, masuk kategori tidak sehat.
Itu terukur pada Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Banjarbaru berada diangka 245 dengan Indikator Particulate Matter (PM) 2.5, pada 18 September 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, mengungkapkan, meski sempat dinyatakan membaik. Namun, hasil pemantauan yang dilakukan tim lapangan pada 18 September lalu memang sangat tidak sehat.
“Hasil pemantauan pada 14 September lalu dari hasil yang kami dapatkan sekitar pukul 12 siang udara terpantau sangat tidak sehat,” ujar dia, di ruang kerjanya, Jumat (21/9).
Dari hasil pengamatan, dijelaskannya, setiap pergantian jam kualitas udara selalu berubah-ubah. “Kategori pencemaran udara selalu berubah-ubah mulai sangat tidak sehat menjadi sedang. Hasil data pemantauan yang kami tangkap melalui monitor HIMS secara realtime selalu kita informasikan,” bebernya.
Melihat kondisi ini, ia menghimbau, supaya masyarakat di Banjarbaru yang beraktivitas di luar rumah dapat menjaga kesehatan. Termasuk, wajib menggunakan masker.
“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama dalam upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat termasuk sosialisasi penggunaan masker,” pungkasnya.
Selain Banjabaru, daerah Kalsel yang masih dalam kategori sedang alias biru terdapat di kota seribu sungai, Banjarmasin. Yang mana, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan hanya 62. Tetapi, untuk angka Particulate Matter (PM) sekitar 2,5.