Headline9.com, BANJARBARU – Stunting adalah kondisi yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata seusianya akibat kekurangan gizi berkepanjangan. Menurut Direktur Utama RSDI Banjarbaru, dr. Danny Indrawardhana, melalui Kepala Unit Humas, Pemasaran, dan PKRS, Alfrico Ronaldi Purba, gejala stunting biasanya terlihat saat anak berusia dua tahun.
“Beberapa gejala stunting di antaranya tinggi badan lebih pendek dibanding anak seusianya, berat badan tidak naik secara konsisten, perkembangan yang lebih lambat, kurang aktif bermain, sering malas, dan mudah sakit,” jelas Alfrico.
Untuk mencegah stunting, RSDI Banjarbaru membagikan beberapa langkah penting yang dapat dilakukan sejak masa remaja hingga anak berusia balita:
- Pencegahan pada Remaja Putri:
Melakukan skrining anemia dan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). - Saat Masa Kehamilan:
Rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter.
Memenuhi asupan nutrisi yang cukup, termasuk zat besi, asam folat, dan yodium. - Pada Balita:
Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) setelah lahir untuk keberhasilan ASI eksklusif.
Memberikan imunisasi lengkap agar anak terlindungi dari penyakit.
Memberikan ASI eksklusif hingga usia enam bulan, dilanjutkan dengan MPASI hingga usia dua tahun.
Memantau tumbuh kembang balita secara berkala. - Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat:
Mencuci tangan sebelum makan.
Memastikan air minum bersih.
Menggunakan toilet untuk buang air besar.
Menjaga sanitasi lingkungan tetap sehat.
“Pencegahan ini harus dilakukan sejak dini, karena stunting memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak,” tutup Alfrico.
