1. Home
  2. »
  3. advertorial2
  4. »
  5. RIPJPID Jadi Acuan RPJMD 2025-2029, BRIDA Kalsel Sesuaikan Eksisting Kebutuhan…

RIPJPID Jadi Acuan RPJMD 2025-2029, BRIDA Kalsel Sesuaikan Eksisting Kebutuhan SKPD

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, BANJARBARU – Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah (RIPJPID) di Kalsel dimantapkan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, sebagai landasan untuk penyusunan dokumen perencanaan pembangunan lima tahun ke depan.

Koordinator Daerah Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deliyanti Ganesha menyampaikan jika rencana induk (renduk) ini sebagai upaya mempermudah penyusunan program kegiatan dilingkup pemerintahan di daerah.

“Termasuk menyelesaikan permasalahan di daerah yang skala prioritasnya untuk lima tahun ke depan disusun dalam RPJMD,” ucapnya, usai ekspos Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah (RIPJPID), di Aula BRIDA Provinsi Kalsel, Kamis (5/12/2024) siang.

Dokumen rencana pembangunan yang telah diamanatkan melalui Peraturan Kepala BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tersebut sangat membantu dalam penyusunan rencana strategis (renstra) perangkat daerah berdasarkan riset berbasis bukti. Termasuk memudahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029.

“RIPJPID ini sebagai landasan atau masukan perencanaan daerah khususnya RPJMD yang akan disusun tahun 2025. Renduk ini sangat strategis sebagai dokumen praktis berbasiskan data. Artinya, kegiatan ataupun program yang disusun setiap SKPD ini dasarnya sudah berbasis data,” katanya.

Perekayasa Ahli Muda dari BRIN ini menyampaikan dalam Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK Daerah ini juga mengangkat persoalan dibidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), ekonomi hijau, tata kelola pemerintahan, kebencanaan dan lingkungan. Renduk ini pun juga ditargetkan sampai ke jenjang program indikatif sebagai masukan untuk penyusunan RPJMD, dilanjutkan ke tahapan rencana aksi.

BACA JUGA :  RIPJPID Wujud Nyata Lima Tahun ke Depan, BRIDA Kalsel: Asas Manfaat Membangun Daerah

“Sehingga setelah ditetapkannya RPJMD dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) dan RIPJPID ditetapkan melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) maka setiap rencana strategis lima tahun ke depan bisa diimplementasikan,” ucapnya.

Plt Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kalsel, Theodorik Rizal Manik, menyebut jika Renduk peta jalan pemajuan IPTEK daerah ini rampung tentu akan jadi acuan penyusunan dokumen rencana pembangunan di RPJMD 2025-2029. Apalagi, RIPJPID ini juga harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), sehingga produk-produk yang dipergunakan setiap SKPD di pemerintahan berdasarkan hasil riset dan data.

“Ketika SKPD ini menyusun dokumen rencana strategis (Renstra), mereka sudah selaras dengan inovasi-inovasi yang akan dilaksanakan sesuai produk-produk unggulan hasil kajian dari peneliti BRIDA Kalsel. Rencananya, Januari – Februari 2025 akan kita sosialisasikan. Di mana, posisi BRIDA sebagai narasumber pemilik RPIJPID sehingga seluruh SKPD dapat menciptakan inovasi baru. Kalau dari ekspos tadi kan antara RPJMD dan RIPJPID sebenarnya sudah sejalan tinggal finalisasi perbaikan saja lagi hingga nantinya ke tahap penyempurnaan dari dokumen ini,” paparnya.

BACA JUGA :  Dapat Dukungan Parlemen Daerah, Peluang BRIDA Kalsel Miliki Perda Inovasi Kian Besar

Ketua Tim Peneliti RIPJPID pada Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA)Kalsel, Lisda Noorizatil Hasanah menyebut tahap finalisasi dalam rencana induk yang dibuat pihaknya tersebut terlebih dahulu akan menyesuaikan dengan program yang diwacanakan kepala daerah terpilih.

“Semoga program Gubernur Kalsel terpilih nanti tidak jauh berbeda dengan dokumen yang disusun melalui RIPJPID. Kajian prioritas kita tahun 2025 untuk jangka panjang lima tahun ke depan salah satunya Corporate Farming sebagai gerbang penyangga pangan IKN. Ini meliputi ekonomi hijau, hilirisasi, produk unggulan daerah (PUD) dalam mengangkat perekonomian petani. Selain itu ada mitigasi kebencanaan sebagai langkah agar distribusi pangan tetap lancar. Serta, analisis kajian yang kita lakukan tetap menyesuaikan eksisting masing-masing SKPD baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota,” katanya.

Selain itu, stunting dan HIV AIDS kembali menjadi agenda kajian pihaknya tahun depan. “Fenomena tersebut jadi perhatian kita. Selain IPM di Kalsel masih rendah, bidang kesehatan seperti stunting dan HIV AIDS masuk dalam analisis kajian kami sebagai isu strategis nasional, ” pungkasnya.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

Baca Juga