Headline9.com, BANJARBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel menyebut, sudah ada enam daerah yang telah menetapkan status siaga darurat bencana, Selasa (10/11/2024).
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi, melalui Kasubbid Kesiapsiagaan Ariansyah menyampaikan berdasarkan hasil rapat, Senin (9/12/2024) kemarin terkait antisipasi dan kesiapsiagaan banjir, puting beliung dan longsor (Batingsor) serta sistem peringatan dini bencana mencatat enam daerah tersebut.
“Yang menyatakan status siaga darurat adalah Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Tapin, dan Tanah Bumbu. Sementara Kabupaten Banjar yang terbagi tiga wilayah seperti pegunungan seperti yang kita imbau potensinya banjir bandang, jika di dataran rendah potensinya genangan dan pesisir banjir rob atau gelombang pasang air laut seperti wilayah Aluhaluh dan hal ini sudah masuk dalam SK yang sudah dikeluarkan,” ujarnya.
Beberapa daerah lainnya, kata dia, mulai merencanakan penetapan status siaga darurat. Meski disisi lain, ada juga wilayah yang masih tergolong aman dengan intensitas cuaca hujan tinggi. Saat ini elevasi sungai di beberapa daerah rawan banjir belum menyentuh 2 meter.
“Dari hasil laporan kabupaten/kota memang sudah ada curah hujannya yang tinggi namun dari segi bencana masih aman kendati akan melaksanakan rakor setingkat kabupaten apakah perlu meningkatkan statusnya sesuai kondisi masing-masing wilayah dan kebijakan dari bupati ataupun bupati. Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, meski curah hujan tinggi namun elevasi sungai masih dikondisi kategori aman. Tapi tidak mengurangi kewaspadaan, mengingat bentuk topologi sungai berbeda-beda dan ini ketinggiannya sudah sesuai kesepakatan dan dimasukan ke sistem EWS,” tuturnya.
Saat ini cuaca dan iklim berdasarkan update Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Kalsel berada pada kondisi normal ke La Nina lemah. Bahkan, puncak musim hujan tercatat Desember hingga Januari 2024. Sementara, berakhirnya musim hujan pada April 2025. Yang menjadi perhatian peningkatan intensitas curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi akhir Desember ini.
“Terutama berbarengan dengan libur Natal dan tahun baru (Nataru) ini menjadi satu poin penting kewaspadaa kita dan memang ada peningkatan potensi diakhir Desember 2024, kalau musim hujan memang masih dengan prakiraan sebelumnya,” ucapnya.
Sedangkan Provinsi Kalsel, ungkap Ari, sementara masih belum menetapkan status siaga darurat bencana. Mengingat terlebih dahulu harus mendapat rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Selatan.
“Ada beberapa rekomendasi yang akan menjadi catatan penting kepala daerah, memang ada potensi di Kalsel melihat adanya perubahan cuaca dan iklim sesuai enam daerah yang telah menyatakan status siaga darurat bencana. Sehingga, Provinsi Kalsel juga bisa menetapkan status seperti yang ada di kabupaten/kota apakah perlu diputuskan segera,” papar Ari.
“Kita juga sudah membuat draft SOP sistem peringatan dini sampai ke tingkat desa. Serta kita sudah memasang Early Warning System (EWS) di 34 titik rawan bencana di Kalsel seperti Kabupaten Banjar, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, Tabalong, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Rata-rata kita pasang 2 – 3 alat yang di tempatkan di anak sungai, posisinya ada berada di hulu sementara sirenenya kita letaknya dibagian hilir atau bagian yang terdampak,” paparnya.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Banjar Agus Siswanto mengungkapkan sudah ada beberapa kecamatan berpotensi Batingsor. Atas hal itu, pihaknya telah membangun posko penanganan siaga darurat dan rawan bencana banjir di antaranya Kecamatan Martapura, Martapura Barat, Sungai Tabuk dan Pengaron. Sementara, Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa berstatus siaga tiga, sedangkan DAS Riam Kanan dan Sungai Martapura, Desa Sungai Arfat dan Rantau Nangka (Sungai Pinang) masih normal.
“Sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi Batingsor di antaranya Gambut, Aluhaluh, Beruntung Baru, Astambul, Karang Intan, Kertak Hanyar, Martapura Barat, Martapura Timur, Marataman, Paramasan, Pengaron, Simpang Empat, Sungai Pinang, Sungai Tabuk, dan Tatah Makmur. Untuk itu, kami meminta masyarakat agar lebih waspada dalam mempersiapkan langkah-langkah memitigasi bencana,” pungkasnya.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah