Headline9.com, MARTAPURA – Pengunjung dan pedagang Pasar Kindai Limpuar Gambut, Kabupaten Banjar, keluhkan drainase pembuangan air yang dibangun tak kunjung mengering hingga Senin (12/1/2025).
Sejak Minggu (12/1/2025) malam, air setinggi mata kaki orang dewasa tersebut juga cukup menganggu aktivitas pedagang. Bahkan, satu pedagang makanan yang sering buka setiap malam terpaksa tak bisa berjualan akibat dampak dari genangan air tersebut.
Lokasi pasarnya pun menjadi becek hingga membuat para pembeli kurang nyaman menjamah ke sejumlah lokasi.
Salah satu pembeli Pasar Kindai Limpuar Gambut, mengatakan selain membuat lokasinya menjadi kotor. Genangan ini rupanya juga mengeluarkan bau yang tak sedap.
“Nggak tahu, apakah salurannya buntu (mampet) atau gimana. Yang jelas, air tergenang dan memunculkan bau,” ungkap dia.
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, mengakui jika kawasan Pasar Kindai Limpuar Gambut memang sering menjadi langganan banjir. Apalagi, saat dilanda hujan lebat dengan intensitas cukup tinggi.
“Saking tergenangnya air di depan itu, ada yang jadwalnya malam tidak bisa berdagang. Kemarin itu ada pembersihan dan pembangunan drainase tapi hasilnya tidak ada perubahan dan bisa dilihat kan tetap saja banjir,” cetusnya.
Manager Unit III Area Gambut Perumda Pasar Bauntung Batuah, Denny Pradana, mengungkapkan berdasarkan informasi dari petugas di lapangan air yang menggenangi kawasan Pasar Kindai Limpuar selama dua hari terhitung sejak Minggu siang tersebut merupakan luapan aliran sungai Irigasi Gambut.
“Itu memang luapan air sungai karena kemarin hujannya lebat membuat elevasinya naik. Kami hari ini akan bergerak melakukan pembersihan saluran jika terjadi penyumbatan di dalam pasar dengan dibantu petugas kebersihan,” ucapnya.
Saat ditanyakan dari petugas mana? Denny menjawab, dari pihak mereka sendiri. “Hanya petugas kita. Nah, kalau petugas Dinas PUPRP Kabupaten Banjar sejak kemarin hingga sekarang tidak ada keliatan. Yang ada itu hanya dari kami saja yang turun ke lokasi,” tutupnya.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.