Headline9.com, MARTAPURA – Pasca dua hari dilanda hujan lebat disertai angin kencang, kondisi Pasar Kindai Limpuar kembali kebanjiran.
Berdasarkan informasi dan pantauan pewarta di lapangan, kondisi ini terjadi sejak Minggu (12/1/2025) siang dan kondisi air tersebut kini tak kunjung kering lantaran sistem pembuangan air melalui drainase diduga tersumbat membuat elevasi permukaan air meluap hingga menyebabkan banjir, Senin (13/1/2025).
Hal ini pun rupanya mendapatkan tanggapan kurang sedap dari pedagang sekitar yang menganggap proyek tersebut rupanya tak berdampak signifikan. Ditambah, pembeli juga dibuat tak nyaman karena mencium bau tak sedap di sekitar drainase yang baru dibangun itu.
Hingga kondisi itu pun tidak luput dari sorotan serta perhatian anggota legislatif di DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Febrianor Rahman.
Dia menyayangkan hasil proyek pembangunan drainase Pasar Kindai Limpuar Gambut dengan menelan biaya sebesar Rp752 juta lebih yang rampung dikerjakan di 2024 menggunakan biaya APBD tersebut tak berfungsi dengan baik.
“Sangat disayangkan, padahal drainase tersebut baru saja selesai dibangun,” ungkap, saat dihubungi via Whatsaap, Senin (13/1/2024) malam.
Ia yang juga Sekretaris Fraksi PPP di DPRD Kabupaten Banjar itu turut mempertanyakan drainase yang baru saja selesai dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar pada 27 Desember 2024 dengan nominal ratusan juta diakui sama sekali tak berpengaruh.
Hingga saat ini banjir tetap menggenangi kawasan Pasar Kindai Limpuar Gambut. “Mestinya harus jadi perhatian. Ditambah proyek ini perlu dikaji lagi agar drainase yang dibangun dapat berfungsi dengan baik dan layak. Memiliki asas manfaat lebih untuk masyarakat. karena nasib perekonomian mereka bergantung di sana,” pungkasnya.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah