1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Camat Sungai Tabuk Sebut Tak Bisa Penuhi Permintaan Semua Desa

Camat Sungai Tabuk Sebut Tak Bisa Penuhi Permintaan Semua Desa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
TERENDAM: Relawan dari Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, saat mengantarkan bantuan dari wartawan ke warga dan dapur umum, Selasa (4/2/2025). Total terdampak sebanyak 802 KK yang dihuni 2.232 jiwa serta 800 unit rumah terendam banjir. Kondisi ini terjadi sejak Desember 2024 lalu.

Headline9.com, MARTAPURA – Camat Sungai Tabuk, Taufiqurrahman, sebut tak bisa memenuhi permintaan seluruh desa termasuk keperluan logistik di Lok Buntar.

“Memang anggaran dari Pemkab Banjar kan juga terbatas. Didirikannya posko dapur umum ini saja sudah kewalahan, apalagi duitnya. Ini pun masih kekurangan kita membagi ke desa-desa. Besok kita antar makanannya ke Desa Lok Buntar,” ucapnya, Rabu (5/2/2025).

Ia mengungkapkan, dari data sebelumnya tercatat 20 desa di Kecamatan Sungai Tabuk yang terdampak banjir kini turun menjadi 19 desa. Sementara terparah, diakui Taufiq, berada di Desa Pembantanan dan Lok Buntar.

“Kalau statusnya kan belum siaga darurat. Jadi, bagi-bagi sedikit. Makanya kan kita juga dibantu beberapa SKPD untuk mendroping (penyaluran) ke 10 desa. Kita sifatnya hanya posko, tahu sendiri kan Kabupaten Banjar ini secara kewilayahan sangat luas,” ujarnya.

Kewenangan memenuhi kebutuhan logistik bagi korban musibah banjir di Desa Lok Buntar, kata dia, merupakan tugas dan kewajiban Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar. “Kita sudah koordinasikan, urusan itu kita tak pernah tahu,” katanya.

BACA JUGA :  Banjarbaru Kekurangan Guru Pembimbing Khusus

Ditanya sejak kapan Desa Lok Buntar terendam banjir? Dirinya mengaku tak tahu. “Nah, kalau Desa Lok Buntar kebanjiran saya tidak tahu sejak kapan. Itu lebih jelasnya ke Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos),” bebernya.

Sebelumnya, salah satu warga yang bertugas di Dapur Umum Desa Lok Buntar, Masrani, mengaku jika sejak didirikannya posko dapur umum pada 1 Februari 2025 lalu ketersediaan makan siap saji hanya bisa disalurkan untuk dua RT. Sedangkan, Desa Lok Buntar memiliki delapan RT yang dihuni sebanyak ribuan jiwa lebih dari ratusan kepala keluarga (KK).

“Total yang terdampak sekitar sebanyak 2.232 orang dari 802 KK dan rumah terendam mencapai 800 unit. Logistik pemberian dari pemerintah daerah (pemda) cukup untuk makan satu kali berbarengan dengan bantuan pemda, itupun nasi bungkus yang disalurkan sampainya hanya di RT 01 dan 02 saja. Kami menyadari jika akses satu-satunya hanya jalur sungai, tapi tentu kami juga berharap bantuan bisa disalurkan merata agar warga yang terdampak bisa merasakan manfaat tersebut dari pemda,” ungkapnya, usai menerima bantuan ratusan paket sembako melalui kegiatan aksi solidaritas sosial oleh Komunitas Wartawan Kabupaten Banjar (KWKB), pada Selasa (4/2/2025).

BACA JUGA :  Honor PPS Untuk Pilkada 2024 Aman, KPU Klaim BPKP Kalsel Sedang Lakukan Review Untuk Cairkan Tunggakan

Sementara itu, Warga Desa Lok Buntar, Siti Mudalillah, mengungkapkan, jika banjir yang melanda desanya sudah berlangsung sejak Desember 2024. Ia mengaku, kesusahan saat tertimpa musibah tersebut. Apalagi, keluhan utamanya mereka adalah kutu air.

“Keadaan ini juga memaksa kami untuk bisa bertahan meski sedang susah, baik logistik yang terbatas ataupun sedang menahan gatal karena kutu air. Adanya bantuan dari wartawan, kami sangat berterima kasih banyak setidaknya makan hari berikutnya cukup dulu,” kata dia, sambil mengusap air mata.

Berdasarkan informasi dari Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, kedalaman banjir mengalami penurunan sekitar 9 sentimeter. Tapi ketinggiannya masih berkisar antara 60 – 80 sentimeter. Mengingat, Desa Lok Buntar merupakan lokasi yang juga berada dekat dengan bantaran Sungai Martapura.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

Baca Juga