Selasa, September 23, 2025
BerandaBanjarPelanggaran Etik ASN? Solusinya: Jadi Staf Ahli Bupati Banjar

Pelanggaran Etik ASN? Solusinya: Jadi Staf Ahli Bupati Banjar

Headline9.com, MARTAPURA – Drama panjang di tubuh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar akhirnya mencapai babak akhir.

Dian Marliana,  sempat jadi sorotan karena polemik internal dan pelanggaran kode etik ASN, resmi digeser dari kursi empuk Kepala Dinsos. Kini, ia “dihadiahi” jabatan baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setdakab Banjar.

Bupati Saidi Mansyur berdalih, langkah ini bagian dari evaluasi rutin. “Permasalahan Dian Marliana tentu sudah kita lihat dan saksikan, memang beberapa tahapan sudah dilalui dan sesuai aturan. Termasuk kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu pada BKN,” ujarnya kepada awak media, Rabu (17/9/2025).

Rotasi ini sekaligus menjawab keresahan para pegawai Dinsos yang selama ini “terjebak” dalam konflik internal. Ironisnya, penyelesaian itu bukan berupa sanksi tegas, melainkan hanya perpindahan meja kerja. Dari dinas ke staf ahli—jabatan manis yang kerap jadi tempat pembuangan terhormat.

BACA JUGA :  Saidi Minta Tata Ulang Kota Martapura

Posisi Dian pun kini ditempati Erny Wahdini, mantan Kepala BKPSDM. Publik tentu masih ingat, Erny adalah sosok yang pernah duduk sebagai Sekretaris Majelis Kode Etik ASN saat menangani kasus Dian. Kini, ia justru harus meneruskan kursi panas yang ditinggalkan “pesakitan” yang sempat diperiksanya. Lingkaran birokrasi Banjar tampaknya pandai melucu.

Tak hanya Dian, tiga pejabat lain juga ikut bergeser. Dr Taufik Norman Hidayat dari Kadispersip pindah ke Kepala Bakesbangpol, Yudi Andrea dari DPMPTSP kini menjabat Kasatpol PP, dan Kencana Wati dari Staf Ahli Bupati menggantikan posisi Taufik sebagai Kadispersip. Rotasi enam bulanan ala Pemkab Banjar ini seakan jadi panggung musik kursi: siapa bermasalah, jangan khawatir, kursinya tidak dicabut, hanya dipindahkan.

Bupati berjanji evaluasi akan terus dilakukan. Bahkan media dipersilakan ikut mengawasi. Janji manis yang entah sudah berapa kali diucapkan, sementara publik tahu, mutasi ASN di Banjar sering lebih ditentukan oleh kedekatan daripada kinerja.

BACA JUGA :  Sejahtera dari Bisnis Batubara, Ini Niat H Mansyur Melirik Usaha Rumah Sakit

Polemik Dinsos mungkin selesai, tapi cerita soal penempatan Pejabat di Pemkab Banjar tampaknya masih panjang. Karena pada akhirnya, dalam kamus birokrasi Banjar, setiap masalah tak pernah benar-benar diselesaikan—cukup dipindahkan.

Prosesi mutasi dan rotasi pejabat eselon II itu digelar Bupati Banjar H Saidi Mansyur di Mahligai Sultan Adam, Martapura. Seperti biasa, seremoni berjalan rapi, penuh senyum, dan ditutup dengan foto bersama—seolah publik lupa bahwa yang bersangkutan sebelumnya terjerat masalah etik.

Reporter: Riswan | Editor: Nashrullah

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular