Headline9.com, BANJARBARU – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan siap menyelenggarakan Kajian implementasi kebijakan pengendalian HIV/AIDS di Provinsi Kalimantan Selatan.
Plt. Kepala Brida Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah mengatakan permasalahan HIV (Human Immuno Deficiency Vyrus) dan AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan penyebab utama kematian serta penurunan efektifitas kerja di kalangan usia produktif.
“Permasalahan HIV/AIDS adalah merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan, dimana semakin tingginya kejadian infeksi HIV/AIDS ini maka diperlukan program untuk pengendalian dan pengobatan HIV/AIDS serta pengelolaan sistem pelayanan publik yang baik,” ucapnya, Banjarbaru, Senin (24/2/2025).
Dirinya menerangkan, berdasarkan laporan jumlah penderita HIV/AIDS di Kalimantan Selatan setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini menjadi perhatian pihaknya untuk melaksanakan kajian tersebut sebagai langkah strategis pemerintah.
Diketahui, mulai tahun 2020 tercatat 341 kasus, 2021 berjumlah 389 kasus sedangkan tahun 2022 meningkat menjadi 552 kasus serta 786 kasus pada tahun 2023 berdasarkan sumber dari https://data.kalselprov.go.id/dataset/data/1460).
“Kita tetap berkolaborasi dengan SKPD terkait dan kabupaten/kota di Kalsel. Kajian ini bertujuan agar langkah apa yang tepat,” pungkasnya.