HEADLINE9.COM,BANJARBARU – Usai Kasus penyerangan dan aksi teror yang diduga dilakukan simpatisan ISIS di Polsek Daha Selatan mendapat perhatian serius Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar secara khusus langsung melihat kondisi di Polsek Daha Selatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada Sabtu (06/06/20) Pagi. Setelah kejadian yang menewaskan Brigadir Leo Nardo Latupapua yang bertepatan pada Hari kesaktian Pancasila 1 Juni 2020 beberapa hari yang lalu.
Kedatangan Kepala BNPT ke Kalsel beserta Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi 2 BNPT Irjen Polisi Budiono Sandi, Dir Gakumdu BNPT Brigjen Polisi eddy Hartono, Dir Penindakan BNPT Brigjen Polisi Torik Triyono. Serta Wakil Ketua LPSK Brigjen Polisi (Purn) Achmadi dan Wakil Ketua LPSK Susilaningtias dan Kapolda Kalsel Irjen Polisi Nico Afinta.
Komjen Pol Boy Rafli Amar mengaku sangat prihatin terhadap generasi muda yang terpapar paham radikal dan terorisme. Ia mencontohkan pelaku aksi teror di Polsek Daha Selatan adalah seorang generasi muda yang berusia 20 tahun.
“Sangat disayangkan tersangka aksi teror ini adalah seorang remaja. Itu artinya yang harus kita upayakan adalah bagaimana caranya agar anak-anak muda tidak terpapar paham radikalisme. Kita harus patahkan pemikiran dan pemahaman sesat dengan pendekatan agama,”
Boy Rafli Amar menyampaikan tentang pentingnya menyelamatkan generasi anak muda agar tidak terpapar paham radikal akibat pemahaman terhadap agama yang keliru. Untuk itu Kepala BNPT mengajak semua pihak, khususnya para alim ulama memberikan pemahaman yang benar tentang syariat agama kepada generasi muda.
Menurut Boy Rafli Amar, pemikiran yang sesat dan pemahaman yang keliru dalam mentafsirkan ajaran agama oleh anak-anak muda ini memprihatinkan kita semuanya.
“Kita semua berupaya semaksimal mungkin agar peristiwa terorisme seperti ini tidak terulang lagi. Oleh karena itu kita semua, BNPT, LSPSK memohon bantuan para alim ulama untuk memberikan pemahaman yang benar dalam menjalankan syariat agama,” jelasnya.
Lanjut, Boy Rafli Amar, mengungkapkan bahwa jangan sampai hal-hal yang dapat membahayakan pikiran para pemuda kita, sehingga dengan mudah melakukan tindakan-tindakan destruktif melakukan tindakan yang sifatnya pembunuhan kemudian seolah mengatakan itu adalah bagian perjuangan dalam menegakkan agama yang mana ini sesuatu hal yang tidak benar.
Boy Rafli Amar kembali menegaskan agar peristiwa aksi terorisme tidak terulang lagi dan jangan sampai dilakukan oleh generasi muda.(Ptr)