HEADLINE9.COM,BANJARBARU – Pelaksanan Pilkada Banjarbaru tetap digelar 9 Desember 2020 ditengah pandemi Covid-19. Hal itu membuat salah satu bakal calon mengambil langkah mundur dalam Pilkada 2020.
Bakal calon tersebut adalah Aditya Mufti Ariffin. Mundurnya ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu disebut karena alasan kemanusiaan ditengah pandemi.
Nah, setelah mundurnya Aditya, partai pengusung PPP akan beralih kemana?
“Kami sejalan dengan keputusan Pak Aditya Mufti Ariffin. Kami tidak setuju Pilkada digelar di tengah pandemi. Jadi, kami tidak mengusung siapa pun,” ujar Plt Ketua DPC PPP Banjarbaru, Subakhi, Selasa (16/6) siang.
Subakhi memandang alasan mundurnya Ovie cukup rasional. Maka, pihaknya akan mendukung penuh langkah putera Rudy Ariffin, eks gubernur Kalsel dua periode itu.
“Kami pun merasakan kekhawatiran untuk tim sukses dan relawan di tengah pandemi ini. Jadi sebetulnya keputusan Pak Aditya sejalan dengan PPP, dan untuk pilkada ini baiknya ditunda,” jelasnya.
Untuk itu, Subakhi menegaskan bahwa mereka memilih tidak ikut Pilkada di Banjarbaru jika tetap digelar di tengah pandemi pada penghujung tahun 2020 nanti.
Menurutnya, tidak masalah jika DPC PPP Banjarbaru, tidak ikut Pilkada. Sebab, katanya yang terpenting ialah keselamatan masyarakat.
“Tidak ada ruginya bagi kami tidak ikut Pilkada. Tapi, kami tetap membebaskan kader. Mau memilih atau tidak,” pungkasnya.(Ptr)