HEADLINE9.COM, BANJARMASIN – Dinilai sebagai perkebunan sawit yang patut dicontoh dalam kesiapan pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), membuat PT. SAM dan PT. TBM mendapat apresiasi dari GAPKI Kalsel.
Organisasi yang membawahi perusahaan perkebunan sawit ini pun mengaku bangga, karena perusahaan dari grup Astra Agro Lestari mampu mengelola manajemen pencegahan dan penanganan bencana karhutla dengan baik dan siap.
Hal ini terbukti, Supervisi Karhutla Mabes Polri mengapresiasi kesiapan tersebut. Keduanya pun dianggap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang paling siap dalam mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Tentunya ini menjadi motivasi tersendiri bagi anggota Gapki Kalsel lainnya. Baik PT.SAM dan PT.TBM bisa dijadikan contoh bagaimana kesiapannnya dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan yang lebih baik dan profesional. Artinya kita itu serius membantu pemerintah dalam hal pencegahan karhutla,” kata Ketua Gapki Kalsel Eddy S Binti, kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Apresiasi sendiri sambung Eddy tentunya juga akan mendorong semua perusahaan perkebunan sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel menjalankan prosedur dan penatalaksanaan penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan yang lebih baik dan profesional.
“Gapki Kalsel sendiri sangat concern terhadap penanganan karhutla. Ini kami realisasikan dengan melakukan kerjasama melalui Mou Karhutla dengan Polda Kalsel. Salah satu yang tertuang adalah Peningkatan Kerja Sama, koordjnasi dan komunikasi dalam pencegahan dan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan,” ujar Eddy.
Karena itulah dengan adanya Mou dengan Polda Kalsel, perusahaan perkebunan sawit selalu bersama-sama Polri dan pihak lainnya mencegah dan ikut menangani langsung bencana kebakaran hutan dan lahan.Tentunya setiap perusahaan juga bisa memenuhi standar dalkarhutla sesuai Permentan No.5/2018.
“Selain itu untuk studi banding yang baik tidak mesti keluar Kalsel, cukup ke PT.TBM di Tapin dan PT.SAM di Hulu Sungai Selatan. Karena keduanya bisa menjadi wadah pembelajaran dalam hal kesiap-siagaan pencegahan dan penanggulangan Karhutla.” sambung Eddy.
Senada dengan Gapki Kalsel, Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalsel, Drh.H.Suparmi Msi, menilai langkah dua perusahaan perkebunan sawit ini sangat baik dan memberikan motivasi tersendiri perusahaan lainnya di Kalsel.
“Saya mengucapkan selamat untuk PT.SAM dan PT.TBM diapresiasi Tim Supervisi Mabes Polri. Tentu bukan perkara mudah jika orang menilai sangat baik. Karena itulah pertahankan posisi ini dan terus bersemangat menjaga Kalsel dari bencana karhutla. Zero Fire untuk Kalsel,” ujar Suparmi , salah satu pejabat yang dikenal dengan dekat kalangan media ini.
Menurut Suparmi Kalsel sendiri khususnya di industri perkebunan bertekad memberikan peran yang luar biasa mendukung upaya pemerintah pusat dan pemerintah provinsi mengendalikan kebakaran hutan dan lahan. Meski di masa Pandemi Covid-19 sekarang, masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) tetap menjadi perhatian serius Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel). (HL9/Ptr)