Minggu, November 16, 2025
BerandaBalanganDP3A P2KB PMD Balangan Adakan Peningkatan Kapasitas Perempuan Dalam Pembangunan

DP3A P2KB PMD Balangan Adakan Peningkatan Kapasitas Perempuan Dalam Pembangunan

Headline9.com, BALANGAN – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan melaksanakan peningkatan kapasitas bagi perempuan anggota partai politik dan organisasi wanita, di Aula Benteng Tundakan, Kantor Bupati Balangan, Paringin Selatan, Selasa (11/11/2025).

Menghadirkan dua narasumber, dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan, Nur Fariani dan dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Siti Mauliana Hairini.

Plt. Kepala DP3A P2KB PMD Kabupaten Balangan, Bejo Priyogo, mengatakan, peningkatan kapasitas bagi perempuan ini kaitannya dengan kesetaraan gender agar perempuan dapat terlibat dalam pembangunan.

BACA JUGA :  Tingkatkan Disiplin, Polres Balangan Gelar Operasi Intan

“Kegiatan ini penting untuk perempuan terkait dengan kesetaraan gender, dengan adanya wawasan kelimuan masalah politik dan organisasi sehingga kedepannya itu Kabupaten Balangan, semua perempuan bisa terlibat langsung terhadap pembangunan,” katanya.

Selaku narasumber, Nur Fariani, dalam materinya menyampaikan terkait ajakan terhadap perempuan untuk berpartisipasi dalam politik, setidaknya sesuai dengan aturan Pemilu, 30 persen keterlibatan perempuan.

“Materi kami untuk mengajak perempuan-perempuan jangan hanya berdiam di rumah, tetapi ikut berpolitik, setidaknya sesuai aturan ada, 30 persen keterlibatan perempuan, saya berharap perempuan-perempuan Balangan bisa maju,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pemkab Balangan Apresiasi Komitmen Adaro Dukung UMKM Lokal

Selanjutnya, Siti Mauliana Hairini, menerangkan terkait demokrasi liberatif, perempuan hadir dalam ruang-ruang perencanaan dan kebijakan publik, seperti hadir dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

“Demokrasi liberatif, yaitu hadir dalam ruang-ruang perencanaan dan kebijakan publik, karena mereka yang akan terdampak, sehingga mereka harus hadir dalam formulasi dan Musrenbang,” terangnya.

Sehingga pada kesempatan perempuan dibekali literasi bagaimana caranya agar dapat berdampak dengan kebijakan publik, bukan hanya pelengkap, tetapi bersuara untuk kepentingan sendiri, keluarga dan kepentingan sesama perempuan.

- Advertisment -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular