Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Stunting Ancaman Utama Kualitas SDM

Stunting Ancaman Utama Kualitas SDM

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Salah satu upaya untuk terus menekang angka stunting di Kabulaten Banjar adalah dengan melaksanakan Seminar stunting tingkat kabupaten. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Tree Park Hotel, Kertak Hanyar, Kamis (16/12) pagi

Kegiatan tersebut dibukan Bupati Banjar H Saidi Mansyur. Dalam acara itu, Saidi menjelaskan stunting menjadi ancaman utama terhadap kualitas sumberdaya manusia (SDM) .

“Karena bukan hanya terganggu pertumbuhan fisik saja, melainkan juga terganggu perkembangan otak, yang sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas diusia produktif,” ujarnya.

Lanjut Bupati, penanganan stunting menjadi program penting, sesuai Perbup Banjar Nomor 48 tahun 2020 tentang Pencegahan Stunting,” katanya.

BACA JUGA :  Kenalkan Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan

Lebih jauh dikatakannya, penanganan stunting masuk dalam program kesehatan ibu dan anak, yang menjadi salah satu prioritas pembangunan dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dan ini menyangkut investasi masa depan Kabupaten Banjar.

Berdasarkan hasil  Pemantauan Status Gizi Balita melalui surveilans Elektronik Pencatatan  dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), tahun 2019 persentase stunting di Kabupaten Banjar adalah 26,3 persen,  tahun 2020  20,2 persen,  dan tahun 2021 ini, menurun menjadi 17,91 persen.

“Dalam upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting, dilaksanakan seminar, dengan harapan, agar target indikator RPJMN di bidang kesehatan 2020 – 2024, yang akan dicapai menurunkan prevalensi stunting pada anak dibawah usia 2 tahun menjadi setinggi-tingginya 14 persen,” katanya.

BACA JUGA :  KPU Tetapkan Jumlah DPT Kabupaten Banjar

Ditambahkan, upaya pencegahan dan penurunan stunting akan efektif, jika intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dilakukan secara konvergensi dan terintegrasi oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

“Mulai dari PKK, kecamatan, puskesmas, desa, orang tua dan keluarga, tokoh masyarakat serta pihak swasta. Dengan  berkolaborasi dan bersinergi penanganannya akan menjadi lebih mudah, yang akhirnya akan berkontribusi positif bagi terwujudnya Kabupaten Banjar yang MANIS-Maju, Mandiri dan Agamis,” tutupnya. (lin)

Baca Juga