Semak Belukar Sampai Pendangkalan Yang Kian Parah
Semak belukar setinggi badan orang dewasa, hampir disekeliling tanggul Embung Cempaka, tak ada akses jalan resmi menuju embung Cempaka, kondisi embung yang tak ada material semen dan pendangkalan yang semakin tahun semakin parah.
Nasrullah, Cempaka
Tak Terawat, seperti itulah kondisi sekilas saat melihat kondisi embung Cempaka saat ini. tingginya dan lebatnya semak belukar di sekitar tanggul cempaka itu sudah menunjukkan tak adanya perawatan berkala terhadap embung Cempaka tersebut.
Padahal, semangat awal membangun embung Cempaka pada 2017 silam adalah untuk dapat menampung air hujan yang selalu menggenangi kawasan permukiman Cempaka setiap hujan turun selama beberapa jam.
Setelah terbangun diatas tanah milik pemerintah Kota Banjarbaru, embung tersebut juga tak memiliki akses khusus yang dibangun pemerintah. Untuk menuju embung tersebut hanya menggunakan yang dibangun pengembang atau melalui lahan masyarakat setempat.
Tak hanya itu saja, keberadaan embung Cempaka juga seakan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap tampungan air hujan. Karena setia hujan lebat turun, kawasan Cempaka selalu terendam air. Bahkan ketinggian air sampai sepinggang orang dewasa dan meredam puluhan rumah.
Setelah lebih 10 tahun di bangun, kondisi embung Cempaka jauh dari fungsi maksimal awalnya, bahkan saat ini kondisinya juga cukup memprihatinkan. Tak ada tanggul cor beton, tak ada pintu air, yang terlihat embung tak terawat dengan baik.
Padahal, Harapan ratusan warga Cempaka yang rumahnya selalu terendam air saat hujan turun begitu besar terhadap keberadaan embung. Namun kini, harapan mereka hanyalah sebatas harapan saja, dan kembali berharap ada pemimpin yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah Embung Cempaka dan memaksimalkan fungsinya sebagai pengendali banjir.***