1. Home
  2. »
  3. RSDI
  4. »
  5. Anak-Anak Rentan Terserang DBD

Anak-Anak Rentan Terserang DBD

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
Kepala Bagian Tata Usaha dan Humas RSDI Banjarbaru dr Danny Indrawardhana.

Headline9.com, BANJARBARU – Demam Berdarah Dengue (DBD) memang masih menjadi momok bagi warga, dan yang biasa terjangkit adalah anak-anak usia dini.

Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini dalam dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan jumlah terkena penyakit DBD ini.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, 58 kasus DBD terjadi di 2020. Kemudian 2021 turun menjadi 16 kasus, sedangkan data terakhir pada 2022 kasus DBD kembali naik menjadi 47.

Direktur Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana menyebutkan pasien DBD yang paling banyak ditangani RSDI adalah anak-anak.

“Anak-anak lebih banyak terkena penyakit ini jika dibandingkan dengan dewasa yang mas11uk ke RSD Idaman,” katanya.

BACA JUGA :  Kelola Lingkungan Hidup, RSD Idaman Banjarbaru Raih Penghargaan

Lanjutnya, RSDI Banjarbaru akan selalu siap menerima pasien DBD terlebih yang sudah mengalami puncak gejala.

Menurutnya, pasien DBD yang masuk RS sudah dengan kondisi sudah demam terlampau tinggi, dan mengalami kebocoran plasma. Sehingga secepatnya diberikan penanganan berupa cairan infus.

“Beruntung semua pasien DBD di rumah sakit tidak ada kritis, yang sampai harus mendapatkan perawatan intensif,” ujarnya.

dr Danny berpesan kepada orang tua khususnya, agar menjaga kondisi anak dengan pemberian nutrisi dan cairan yang terpenuhi. Jika anak mengalami demam maka harus segera diatasi dengan pemberian Paracetamol sesuai dosis.

BACA JUGA :  Ahli Gizi RSD Idaman: Jaga Pola Makan Sehat Selama Ramadan

“Kunci dari penanganan pasien DBD adalah pemenuhan cairan. Dengan itu maka kondisi pasien atau penderita bisa lebih cepat dipulihkan,” jelasnya.

Selain itu juga penerapan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan menyalahkan obat nyamuk.

“Demi memberikan pelayanan yang baik bagi pasien kami akan terus, meningkatkan pelayanan di unit gawat darurat. Pasalnya rumah sakit yang merupakan fasilitas rujukan biasanya akan menerima pasien yang kondisinya sudah cukup parah,” tutupnya.

Baca Juga