headline9.com, MARTAPURA – Sekolah di Mataraman yang berdekatan dengan tambang akan dipindahkan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar, M. Rofiqi sebut Kepala Dinas Pendidikan sangat cerdas.
Ada beberapa sekolah di Kecamatan Mataraman, yang berdekatan dengan Tambang akan direlokasi.
“Tidak boleh ada instansi pendidikan yang menggangu tambang, menurut Kepala Dinas Pendidikan. Itu salah sekolahnya,” tutur Rofiqi, Senin (05/12/2022).
Tidak hanya itu, menurut Rofiqi, pemindahan sekolahan tersebut, Dinas Pendidikan tidak mencari solusi yang terbaik.
Bahkan dirinya mengumpamakan, jika ada tambang di dekat Kantor Bupati, maka Kantor tersebut yang harus dipindah.
Pemindahan beberapa sekolah tersebut karena berbagai alasan, diantaranya, murid yang sedikit dan lain sebagainya.
“Secara moral sebagai manusia. Ada institusi pendidikan, mau satu atau tidak ada murid, itu adalah lambang kesejahtraan dan pendidikannya. Kalau tempat pendidikannya digusur gara-gara itu, mau jadi apa kita,” tegas Rofiqi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku penambang memang lalai.
Hal itu lanjutnya pertambangan tersebut telah menggangu keselamatan para murid yang bersekolah.
“Karena sesuai dengan aturan pertambangan tidak boleh terlalu dekat dengan sekolah,” ungkapnya kepada awak media, Senin 21 November 2022 lalu.
Maka dari itu beber Liana menurut Dinas Permukiman para daerah tersebut harus dilakukan reklamasi atau penutupan kembali lobang tambang agar tidak membahayakan warga sekolah.
“Itu tadi untuk jangka pendek, sementara jangka panjangnya ada dua opsi yang pertama sekolah SDN 6 bawahan sela bisa dilakukan regrouping atau digabung dengan SDN bawahan selan 1, lalu opsi yang ke dua bisa direlokasi diluar tanah PTPN atau diluar yang memliki izin usaha pertambangan,” bebernya
Namun sebelum itu dirinya mengharapkan sebelum sekolah tersebut dibangunkan, maka tidak terjadi dulu relokasi atau regrouping dari SDN bawahan selon 6 itu ke sekolah lainnya.
“Jadi kewajiban penambang adalah terlebih dahulu membangun sekolahan, kalau sudah siap maka pihak sekolah bersedia untuk direlokasi,” jelasnya.
Sementara lanjut Liana adapun sekolah SDN 4, yang dikatakan anggota Dewan kondisinya lebih memprihatinkan dari yang ada, mereka sebenarnya sudah merencanakan satu tahun yang lalu untuk dilakukan regrouping ke sekolah yang ada Desa Pematang Danau.
“Namun pihak PTPN mengatakan untuk jangan dilakukan regrouping kerana pihak perusahaan akan melaksanakan penambangan dan juga kegiatan penanaman sawit. Maka dari itu daerah tersebut akan ramai kembali. Tetapi dari kajian kami sekolah disitu tetap harus di regrouping lantaran jumlah siswanya sudah semakin sedikit dan tidak efektif lagi jika dilakukan kegiatan belajar mengajar,” pungkasnya.
Reporter: Mada Al Madani