headline9.com, MARTAPURA – Diduga sejumlah kejanggalan muncul pada seleksi rekrutmen anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilu serentak 2024 yang dilaksanakanKomisi Pemilihan Umum (KPU) Banjar.
Kejanggalan tersebut diantaranya, ada beberapa peserta yang memiliki nilai tertinggi namun tidak lulus, seperti salah satu peserta dari Sungai Tabuk, Rezki Ade dengan nilai 104 namun tidak lulus.
Saat dikonfirmasi awak media pada Senin (20/12/2022), Ketua KPU Banjar, Muhaimin enggan memberikan komentar atas kejanggalan yang terjadi saat ter PPK dan PPS.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Banjar, Ismail Hasan, pihaknya merasa ada kejanggalan dalam proses seleksi.
“Peserta dari Gambut yang mendapatkan nilai tertinggi se Kabupaten Banjar dalam tes tertulis ternyata tidak lulus,” terangnya.
Lebih lanjut, Ismail meminta untuk Komisi I memanggil KPU agar bisa menjelaskan terkait kejanggalan saat seleksi.
“Tinggi-tinggi nilainya tesnya tidak lulus, sedangkan bicara normatif tes itu terdiri dari terlulis dan inteview yang tergantung bobotnya,” jelasnya.
Ia mengatakan jika urusan politik tidak ada normalnya, bisa jadi titipan, mungkin balas jasa dan nepotisme, berikut yang belum bisa terbaca.
Reporter: Mada Al Madani
