HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Dinas Lingkungan Hidup Banjar sejak 2018 lalu mendorong pengelolaan sampah menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Pendekatan dari sisi bisnis ini tambah terbuka lebar setelah berhasil Badan Layanan Umum Daerah Intan Hijau pada UPT PSAL berdiri.
“BLUD tengah belajar menggali sumber pendapatan dari pengelolaan sampah, walaupun dengan modal usaha yang masih belum memadai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjar Boyke W Triestiyanto kepada Radar Banjarmasin, Senin (14/1) siang.
Bidang usaha Intan Hijau ujarnya adalah bank sampah induk, siap menggaet kerja sama pembuangan sampah akhir untuk perusahaan, rumah sakit, dan perhotelan.
Bahkan ada juga memiliki WC Portabel keperluan kegiatan dan pelayanan pengangkutan limbah (Non B3).
Ditambahkannya, petugas dari BLUD juga siap melayani jasa sedot tinja rumah tangga, rumah makan, rumah sakit, dan perhotelan.
Jasa perawatan dan pembuatan taman hias. Kemudian, melayani penjualan bibit, pupuk kompos, pupuk cair, pot, dan kerajinan 3R (reuse, reduce, dan recycle) di Kabupaten Banjar.
“Karakteristik UPT dan BLUD sangat berbeda. BLUD boleh mencari keuntungan karena menjual hasil produknya, berbisnis seperti menjual kompos atau pelayanan lain, pendapatan masuk kas BLUD. Sekarang telah ada pemasukan,” terang Boyke W Triestiyanto.
Bupati Banjar H Khalilurrahman sangat berharap, inovasi milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar ini sifatnya pelayanan namun bisa mengutip hasil dari usaha yang dijalankannya.
BLUD Intan Hijau memiliki semangat untuk memangkas birokrasi. Contoh ringan, seperti perbaikan alat kantor atau kendaraan operasional, boleh menggunakan dana BLUD, tapi bila UPT harus menunggu anggaran dan sesuai perencanaan tahun sebelumnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.