MARTAPURA – Kendala berkomunikasi melalui seluler segera diatasi. Warga pedalaman menikmati hubungan yang baik dengan keluarga mereka yang tinggal di perkotaan.
Salah satunya Warga di Desa Paramasan Bawah dan Paramasan atas, Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar. Sekarang, bisa melakukan komunikasi telepon setelah Base Transceiver Station (BTS) rampung di kedua desa paling jauh tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar H.M. Farid Soufian menjelaskan, selain kedua desa tersebut pembangunan BTS juga dilakukan di Desa Rantau Balai Kecamatan Aranio serta Desa Kiram Kecamatan Karang Intan.
“Pembangunan BTS ini untuk mempermudah warga melakukan komunikasi. Kini mereka sudah bisa melakukan telepon serta mengirim SMS, ” jelasnya.
Pria turunan Pakistan itu juga menambahkan, Bupati Banjar H Khalilurrahman beserta Sekretaris Daerah H Nasrun Syah melakukan uji coba telepon dengan Pambakal Paramasan Atas dan seorang warga Desa Paramasan Bawah di sela rapat koordinasi mingguan, kemarin.
Menurutnya, komunikasi dengan pambakal paling terjauh dari Ibukota Kabupaten Banjar tersebut cukup lancar dan suaranya cukup jelas terdengar.
“Alhamdulillah upaya kita untuk membuka isolasi komunikasi di Paramasan berhasil,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar Cornelius Kristiyanto menuturkan, usulan pembangunan BTS ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Pusat pada awal 2018 melalui program 5.000 BTS Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
“Kita lakukan koordinasi dengan Diskominfo Kalsel serta anggota legislatif untuk menyampaikan proposal ke Kementerian Kominfo melalui BAKTI,” imbuhnya.
Pada Oktober hingga November dilakukan verifikasi oleh BAKTI dan PT Pola selaku pihak ketiga BAKTI.
” Awal Desember lalu mobilisasi peralatan hingga akhir Desember keempat BTS berdiri dengan operator dari Indosat,” jelasnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.