1. Home
  2. »
  3. DPRD KAB BANJAR
  4. »
  5. Pemotongan Dana Jaspel di Puskesmas Aluh-Aluh, RDP Komisi IV DPRD…

Pemotongan Dana Jaspel di Puskesmas Aluh-Aluh, RDP Komisi IV DPRD Banjar Diwarnai Ketegangan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Dugaan penyelewengan dana jasa pelayanan (jaspel) dilingkungan Puskesmas Aluh Aluh belum jelas. Tenaga kesehatan (nakes) dan bidan yang hadir seakan mulutnya terkunci saat dihadapkan dengan Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi, dan jajaran Komisi IV dalam rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (7/2/2024) siang.

Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi, mengungkapkan, saat rapat digelar wajah-wajah nakes dan bidan terlihat tertekan. “Ya sudah kalau tidak mau membuka ini, silahkan buka jalur aduan tanpa nama. Yang jelas, kami tak ada niat atau membuat-buat kasus, justru dari legislatif di sini satu utamanya adalah memperbaiki layanan medis dan menjaga hak-hak mereka agar terpenuhi dengan benar,” ungkapnya kepada sejumlah awak media.

Ia menegaskan, kalau ada penyelewengan dana jaspel tak perlu harus ditutup-tutupi. Yang memperkuat dugaan tersebut, karena adanya surat kaleng dilayangkan tempo hari oleh tenaga kesehatan (nakes) dan bidan dari Puskemas Aluh Aluh.

BACA JUGA :  45 Anggota DPRD Banjar 2019-2024, Gelar Rapat Paripurna Pertama

“Dari surat itu kan sangat jelas, padahal untuk menelusuri hal tersebut gampang tinggal gandeng OJK selesai. Kita bukan cari-cara masalah orang sebenarnya tetapi ini harus koreksi bersama karena tak ada malaikat di sini,” paparnya.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Gusti Abdurrahman, mengungkapkan, subtansi yang diminta pihaknya ternyata di luar ekspekstasi. Untuk memperjelas lagi duduk permasalahannya, jajaran legislatif bakal kembali menggelar RDP tersebut supaya ketegasan masalah ini selesai.

“Jangan-jangan yang hadir ini adalah orang-orang tertentu yang sengaja datang dengan maksud tertentu sehingga tak menyelesaikan masalah. Artinya, tak tergali,” ungkap Antung Aman (sapaan akrab).

BACA JUGA :  Golkar Kuasai Lagi Gedung Rakyat Kabupaten Banjar, Akankah Duduki Lagi Kursi Pucuk Pimpinan?

Antung Aman berkata,”kami akan ulang lagi karena secara tegas meminta semuanya harus berhadir tanpa terkecuali yang sudah hadir,” tegasnya.

Dirinya mengemukakan, dari puluhan yang hadir untuk dimintai keterangan atas dugaan penyelewengan dana jasa pelayanan, ternyata kehadiran mereka tak sampai sepertiga dari jumlah undangan yang minta.

Ia tak menampik, dalam RDP yang menghadirkan nakes dan bidan desa Aluh Aluh memang memperlihatkan wajah-wajah yang begitu sangat tegang. 

“Bidan desa sebanyak 20 orang yang kami minta cuma hadir 4 orang, nakesnya dari 80 orang hanya 3 orang itu semuanya dari Aluh Aluh,” pungkasnya.

Reporter : Riswan Surya
Editor      : Nasrullah

Baca Juga