Headline9.com, BANJARBARU – Dari 122 lansia di Banjarbaru yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di lokasi khusus (loksus) Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial (PPRSLU) Budi Sejahtera, hanya 97 lansia yang memberikan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua KPPS Loksus TPS 901 PPRSLU Budi Sejahtera, Muhammad Syaifullah, mengatakan, berkurang jumlahnya itu disebabkan karena ada 24 lansia dinyatakan meninggal dunia dan satu orang lagi dijemput keluarganya.
“Jadi yang bisa langsung datang ke TPS 901 itu ada sebanyak 60 orang, jemput bola datang ke wisma itu sekitar 41 orang karena kondisi kesehatannya, terus itu ada 11 DPTb (tambahan) karena ada lansia baru masuk ,” katanya, kepada awak media, Rabu (14/2/2024).
Mekanisme untuk pencoblosan lansia, kata dia, rata-rata didampingi para pengasuh. Termasuk, pelaksanaan jemput bola di wisma perawatan khusus.
“ada yang didampingi. Nah, klo ke wisma itu mereka sudah uzur jadi tetap didampingi,” ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, jumlah DPT di loksus PPRSLU Budi Sejahtera yang ada di Banjabaru hanya sekitar 113 lansia. Namun, jelang pemungutan suara kembali bertambah 9 orang. Yang kemudian, menjadi 122 lansia.
“Tambahan itu, sebelum penyelenggaraan Pemilu dilaksanakan,” ungkap Ketua KPPS Loksus TPS 901, Muhammad Syaifullah. Sementara, satu lansia yang baru meninggal dunia dipastikan terhapus sebagai DPT dan surat suaranya akan dikembalikan ke KPU Kota Banjarbaru. Karena masuk dalam daftar surat suara lebih.
“Tadi malam, ada satu orang meninggal dunia. Kalau ada yang bisa ditambahkan tetapi rasanya tidak mungkin lagi sudah karena DPTb juga sudah lengkap,” ungkapnya lagi ke awak media.
Kepala Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera, Hairunnisa, menyampaikan, untuk lansia yang tutup usia memang kondisinya sudah dalam keadaan sakit dan mendapat perawatan intensif di salah satu kamar khusus.
“Jadi, memang kondisinya sudah ada yang sakit. Informasinya tutup usia tadi malam,” ucapnya.
Terkait adanya pendampingan dari pengasuh karena notabenenya ASN, ia menyampaikan, netralitas tetap menjadi prioritas mereka dan hak memilih dalam Pemilu ini tetap ada pada lanjut usia (lansia).
“Sebagian dari kami adalah ASN artinya netralitas tetap berlaku di sini. Yang jelas, lansia mau memilih mana saja kami hanya mendampingi dan itu sudah mendapat izin dari panitia KPPS,” tuturnya.
Ketua KPU Kota Banjarbaru, Rozy Maulana, mengungkapkan, dari enam TPS Khusus di Kota Banjarbaru memang Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera masuk dalam daftar lokasi khusus (loksus).
“Setelah kami memantau di lokasi ini jumlah DPTnya memang ada sebanyak 122 orang seluruhnya dari lansia. Terlepas dari TPS-K lainnya, PPRSLU Budi Sejahtera di Banjarbaru masuk loksus kita,” bebernya.
Perkara surat suara kelebihan karena ada salah satu DPT meninggal dunia, papar Rozy, rencananya akan dilempar ke TPS lain apabila masih terdapat kekurangan surat suara.
“Bisa juga nanti dimusnahkan ataupun over,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Ketua KPPS PPRSLU Budi Sejahtera diklien Martapura, Hasbi, menuturkan, total keseluruhan DPT lansia dilingkungannya yang layak memberikan suaranya di Pemilu 2024 sebanyak 81 orang.
“Pendataan terakhir ada yang keluar dan meninggal dunia sebanyak 17 orang dan DPTb (tambahan) ada 18 lansia dan petugas panti yang bertugas sebagai KPPS,” paparnya.
Apabila dijumlahkan, total keseluruhan DPT dari lansia mencapai 203 orang. Itu tersebar di PPRSLU Budi Sejahtera yang berpusat di Ibu Kota Provinsi Kalsel alias di Kota Banjarbaru dan Martapura (Kabupaten Banjar).
Reporter : Riswan Surya, Editor : Nasrullah