Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Tahukah Anda
  4. »
  5. Kick Off Pembongkaran Jamban Terapung 2019

Kick Off Pembongkaran Jamban Terapung 2019

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
Bupati Banjar H Khalilurrahman didampingi Kepala PUPR Banjar M Hilman menyerahkan plakat paket bijakan Gebrak’s Tahun 2019.

 

HEADLINE.COM, MARTAPURA – Aksi membongkar jamban terapung sepanjang Sungai Martapura kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banjar. Kick off-nya dimulai Kamis (14/4) siang oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman. Gerakan tersebut lanjutan program penghapusan 1000 jamban selama lima tahun.

Kick off Pembongkaran Jamban Terapung Tahun 2019 merupakan kelanjutan kegiatan pembongkaran jamban terapung tahun 2018 lalu. Sejak dimulai pada 2016 sampai dengan tahun 2020. Dinas PUPR Banjar bersama pemerintah desa serta partisipasi  warga secara mandiri telah membongkar jamban apung sejumlah 294 buah.

BACA JUGA :  LP Gelar  Media Gathering: Guna Dukung Kolaborasi  Resolusi Pemasyarakatan.

Adapun, pembangunan tangki septik Individual sebanyak 839 unit melalui DAK Sanitasi Penugasan, 392 unit melalui APBD Kabupaten sehingga total 1231  buah. Pembangunan tangki septik Individual beserta Bilik WC  sebanyak 31 unit melalui Kegiatan DPUPR Provinsi Kalimantan Selatan.

Pembangunan bilik WC melalui pembagian Dana Desa sejumlah 1139 buah. Pembangunan bilik WC untuk masyarakat yang belum memiliki melalui  dana desa dan APBD Kabupaten. Pembangunan MCK Komunal 2 buah.

Kepala Dinas PUPR Banjar memastikan, pembongkaran melalui proses panjang. Mulai identifikasi, sosialisasi, surat pernyataan warga yang menerima manfaat serta rapat koordinasi dengan aparatur desa. Sehingga, pada 2019 ini ditargetkan sekitar 270 jamban akan dibongkar.

BACA JUGA :  Kapolres Banjar Cek Lokasi Jembatan Putus

“Lokasinya ada di 4 Kecamatan dan 21 desa atau kelurahan sekitar bantaran Sungai Martapura,” katanya.

Sementara itu, Bupati Banjar H Khalilurrahman mengimbau masyarakat terus mendukung pelaksanaan penghapusan jamban terapung. Program Pemerintah bertujuan memperbaiki kesehatan lingkungan khususnya aliran Sungai Martapura. Kondisi saat ini sangat tercemar berbagai bakteri yang mengganggu habitat sungai dan kesehatan masyarakat yang menggunakan air Sungai Martapura untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga