1. Home
  2. »
  3. advertorial2
  4. »
  5. BRIN Tawarkan Waste Water Managemen dan Ai, Kebun Raya Banua…

BRIN Tawarkan Waste Water Managemen dan Ai, Kebun Raya Banua Jadi Percontohan Regional Kalimantan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, BANJARBARU – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan teknologi canggih untuk kemajuan perkembangan Kebun Raya Banua. Ini sebagai bentuk apresiasi dari pihaknya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Wakil Kepala BRIN RI, Prof Amrulla Oktavian, mengungkapkan, Kebun Raya Banua dalam pengembangannya sudah menggunakan sistem berbasis digital tentu hal ini menjadi nilai plus dalam membangun managemen pengelolaannya. Selain sebagai syarat melek digital, program juga merupakan sarana mempermudah pelayanan.

Untuk itu, dirinya menawarkan dua teknologi canggih hasil pengembangan BRIN. Pertama, waste water menagemen merupakan teknologi mengubah air limbah menjadi air bersih. Selanjutnya adalah Ai, didapuk sebagai kecerdasan buatan.

BACA JUGA :  Kumpulkan Data Produk Unggulan Khas Daerah, BRIDA Kalsel Kunjungi DPK3 Banjarmasin

“Kalau waste water managemen ini dimaksudkan air yang telah digunakan tidak langsung hilang. Ini juga berguna untuk penyiraman tanaman dan pohon di Kebun Raya Banua, yang hasil pengembangannya dari tekhnologi tersebut,” ujarnya, Senin (29/4/2024).

Agar Kebun Raya Banua semakin canggih dan menjadi contoh bagi Pemprov di Kalimantan, Amrulla, menjelaskan, Ai akan menjadi pendukung dalam menambah kemajuan di fasilitas yang dinaungi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalimantan Selatan.

“Kebun Raya Banua saat ini memiliki aplikasi pemantau jumlah pengunjung per harinya berapa, nah kalau Ai sendiri bisa memantau tumbuhan mana yang belum disiram dan dipupuk,” paparnya.

BACA JUGA :  Zairullah Azhar Akan Kembangkan PDAM Bersujud Menjadi BUMD Yang Sehat.

Dengan adanya dua program yang ditawarkan serta dapat menjaga spesies tanaman endemik dengan baik, juga tak lupa Kebun Raya Banua telah memiliki laboratorium dan green house (rumah kaca budidaya tanaman langka), menurutnya, sudah dapat mengundang periset skala internasional.

“Dengan adanya postingan di medsos melalui gelaran lomba foto yang skalanya juga internasional, membuka peluang peneliti luar negeri untuk datang melakukan berbagai riset di sini,” tutupnya. (Adv)

Reporter : Riswan Surya
Editor : Nashrullah

Baca Juga