Headline9.com, BANJARBARU – Kalsel bakal miliki pusat sarana prasarana pengetahuan (science center). Bentuk dukungan atas keberadaannya juga mengalir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Diketahui, lokasi penempatan science centernya yang digadang-gadang sebagai pilot project itu berada di sekitar lingkungan Kebun Raya Banua. Tentu, juga bakal lebih menarik minat peneliti sains dari berbagai daerah tertarik melakukan riset di tempat tersebut.
Deputi Badan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, saat bertandang ke Kalsel, mengemukakan, potensial Kebun Raya Banua (KRB) apabila memiliki science center tentu menambah poin penilaian bahwa fasilitas ini benar-benar serius dikembangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel sebagai sentralnya sains.
Sekaligus, bila ini tercapai dan bahkan terwujud Kebun Raya Banua bisa menjadi role model dalam hal pengembangan ekosistem riset dan inovasi terpadu dalam satu lokasi (lokus) di daerah.
“Dari hasil analisis, Kebun Raya Banua (KRB) diharapkan bisa menjadi contoh bahkan pilot project atas keberadaan science center ini,” ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bisa menyisihkan anggarannya untuk pengembangan fasilitas science center. Bentuk ini dapat menunjang efektivitas perwujudan pembangunan daerah.
“Yang jelas memperkuat fungsi riset yang ada di Kebun Raya Banua sendiri. Risetnya jelas harus lebih banyak misal koleksi tanaman, terpenting lagi menjadi pembelajaran bagi seluruh komunitas masyarakat di daerah terkhusus di Kalsel,” papar Yopi.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kalsel, Muhammad Amin, mengungkapkan, Kebun Raya Banua (KRB) sejatinya dari awal memang diproyeksikan sebagai pusatnya penelitian ilmu pengetahuan.
Tak hanya ditujukan bagi pengunjung yang sekedar berwisata melainkan juga dijadikan sebagai sentral pengetahuan dan Kebun Raya Banua sudah sering manfaatkan sejumlah peneliti mulai dari ahli akademisi (dosen) hingga mahasiswa dari berbagai daerah.
Ia membeberkan, kalau science center yang dimaksud adalah berupa tempat atau ruangan yang isinya bakal banyak memiliki berbagai konsep.
Mulai memperlihatkan berbagai peninggalan sejarah sains tentang ilmu pengetahuan hingga pengenalan koleksi tanaman endemik Kalimantan.
“Selain diminati sebagai wisata ternyata memang Kebun Raya Banua (KRB) sangat diperlukan baik masyarakat, mahasiswa, pelajar dan sejumlah dosen yang ingin melakukan riset,” ungkap Amin.
Nama gedung yang ditujukan untuk sentral penelitian itu adalah ‘Science Tekno Park’. Apabila fasilitas tersebut terealisasi maka menjadi tempat yang terintegrasi bagi peneliti, mulai dari pemerintah daerah kabupaten/kota, akademisi, pencinta sains.
Dibangunkannya gedung sains sentral untuk pengunjung dan peneliti ini, kata dia, karena Kebun Raya Banua diakui mempunyai lahan yang sangat luas. Termasuk, nantinya bakal memperlihatkan peralatan riset sebagai penunjang sains itu sendiri.
“Sains sentral ini memang menjadi bagian dari Kebun Raya Banua dan nantinya bakal seperti yang ada di Surabaya dan Yogyakarta,” paparnya.
“Selain sebagai penambah ilmu pengetahuan, juga bisa menjadi alternatif pilihan bahwa di Kebun Raya Banua tak hanya menyajikan tempat wisatanya saja atau pun tempat penelitian tumbuhannya. Tetapi, Pemprov Kalsel sudah memiliki science center,” tambah Amin.
Ditembahkan Kepala Kebun Raya Banua, Adilla Redha Yanti, mengungkapkan, pihaknya siap menghidupkan kembali setelah sempat berkoordinasi dengan deputi riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kebun Raya Banua harusnya mempunyai science center. Tetapi, kami didorong mandiri sebenarnya meski sempat apa yang bisa dibantu BRIN. Yang jelas, kami ingin sains sentral ini ada di KRB,” jelasnya.
Atas kesiapan itu, Kebun Raya Banua (KRB) juga sudah memiliki sejumlah peralatan atas hibah BRIN yang dititipkan ke Museum Lambung Mangkurat.
“Setelah beberapa kali dipakai dan sekian lama tidak terawat dan tak update alat peraganya,” tutupnya.
Advertorial/Brida Kalsel
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nasrullah