headline9.com, MARTAPURA – Kabupaten Banjar telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk memerangi stunting, dengan total dana mencapai ratusan miliar rupiah. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar menerima porsi terbesar dari anggaran ini, dengan total alokasi sebesar Rp107 miliar rupiah.
Dari jumlah tersebut, Rp97 miliar rupiah dialokasikan untuk pembayaran jaminan kesehatan masyarakat, termasuk program BPJS. Meskipun anggaran yang dikeluarkan cukup besar, ironisnya, angka prevalensi stunting di Kabupaten Banjar pada tahun 2024 ini justru menunjukkan peningkatan.
Kepala Seksi Kesehatan Gizi dan Gizi, Titik Hidayati, kepada wartawan menyatakan bahwa Dinas Kesehatan telah melakukan intervensi gizi spesifik yang langsung menyentuh masyarakat.
“Namun, intervensi gizi sensitif dilakukan oleh instansi lain. Intervensi gizi spesifik hanya mampu berkontribusi pada penurunan angka stunting sebesar 30 persen, sedangkan 70 persen sisanya bergantung pada intervensi gizi sensitif,” ujarnya.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Banjar telah berupaya keras dalam beberapa tahun terakhir untuk menangani dan mencegah stunting, hingga saat ini mereka belum berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.